KOMPAS.com - Kucing hitam biasa dikaitkan dengan Halloween, sihir, dan nasib buruk atau pembawa sial.
Anggapan ini muncul pada abad pertengahan.
Selain itu, ada juga yang menganggapnya keberuntungan seperti yang terjadi di Skotlandia.
Sebenarnya, ada penjelasan ilmiah mengapa kucing bisa berwarna hitam dan hal istimewa lain yang dimiliki kucing hitam.
Mari simak, ini beberapa fakta tentang kucing hitam:
Mengutip Catster, 18 Agustus 2014, seekor kucing bisa menjadi berwarna hitam jika kedua induknya memiliki gen warna hitam (alel) yang dikenal sebagai B.
Gen itu dominan terhadap variasi gen lainnya, yang dikenal sebagai b dan b' yang menghasilkan warna coklat dan kayu manis.
Perlu diingat, pola warna bulu kucing yang paling dominan adalah tabby.
Jadi, agar kucing menjadi hitam pekat, dia juga harus membawa gen resesif yang disebut non-agouti (a), sehingga pola tabby tidak muncul.
Baca juga: Memahami Meow Kucing Lewat Aplikasi
Dilansir dari The Spruce Pets, 1 Mei 2020, para peneliti di National Institutes of Health menemukan bahwa mutasi genetik yang menyebabkan kucing memiliki bulu hitam mungkin menawarkan perlindungan dari penyakit.
Faktanya, mutasi memengaruhi gen yang sama dan menawarkan resistansi HIV pada manusia.
Kucing mengalami banyak masalah kesehatan yang sama dengan manusia seperti kanker, HIV, dan Alzheimer. Hal ini membuat kucing menjadi model sempurna untuk mempelajari penyakit manusia.
Dengan mencari tahu bagaimana kucing telah berevolusi untuk melawan penyakit, para peneliti berpotensi dapat mempelajari cara mencegah penyakit pada manusia juga.
Kucing hitam lebih kebal terhadap virus imunodefisiensi kucing atau FIV.
The Spruce Pets menuliskan, kucing hitam bisa berubah warna menjadi cokelat seperti karat. Hal itu terjadi jika kucing hitam memiliki gen bergaris tabby dan senang menghabiskan hari-harinya dengan berjemur di bawah sinar matahari.