KOMPAS.com - Para peneliti di dunia masih terus melakukan penelitian untuk menemukan vaksin dan obat Covid-19.
Salah satu obat yang baru-baru ini dilaporkan adalah obat yang biasa diresepkan untuk mengobati multiple sclerosis.
Menurut sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Inggris, obat tersebut dapat mengurangi risiko parah dari Covid-19.
Mengutip CNN, Kamis (12/11/2020), para peneliti perusahaan bioteknologi Inggris Synairgen dari interferon beta-1a melaporkan kemungkinan perbaikan dan pemulihan pasien Covid-19 di rumah sakit dalam uji coba fase 2 mereka.
"SNG001 mengurangi kemungkinan berkembangnya penyakit parah atau kematian hingga 79%," tulis para peneliti dalam jurnal The Lancet Respiratory Medicine.
SNG001 adalah formula hirup dari interferon beta-1a yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan dan mengurangi kerusakan saraf yang disebabkan oleh multiple sclerosis.
Dalam uji coba, SNG001 diberikan kepada 48 pasien menggunakan nebulizer.
Sementara, 50 pasien menerima plasebo.
Baca juga: Setelah Vaksin dan Obat Covid-19 Tersedia, Akankah Semua Kembali Normal?
Menurut temuan peneliti, setelah dua minggu, pasien yang mendapat perawatan harian dua kali lebih mungkin untuk menjadi lebih baik pada hari ke-15 atau 16 dan lebih dari tiga kali lebih mungkin untuk membaik pada hari ke-28 daripada mereka yang mendapat plasebo.
Akan tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok pengobatan tentang kemungkinan keluar dari rumah sakit atau waktu keluar dari rumah sakit.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan