Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Tips Aman Menginap di Hotel Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 07/11/2020, 13:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Itu adalah semacam protokol yang sudah dibuat dan dilaksanakan. Ini kewajiban pemerintah daerah untuk memastikan semua hotel sudah memiliki itu dan sudah diedukasi serta ditraining dalam safety management itu," katanya pada Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

Protokol tersebut salah satunya adalah registrasi online untuk tamu. Hal itu untuk membantu pihak hotel memastikan siapa tamu yang akan datang, dari mana asalnya, dan tamu tersebut dalam kondisi sehat.

Sementara itu bagi pengunjung, menurut Dicky, perlu memilih hotel yang berada di daerah yang aman (tidak berzona merah atau berprevalensi tinggi).

Pengunjung juga memilih hotel yang menyediakan banyak tempat outdoor atau berlokasi di alam.

"Itu lebih bagus sehingga bisa meminimalisir berbagai potensi," ujarnya.

Pengunjung juga perlu menjaga jarak dengan orang lain, meminimalisir sentuhan (menyentuh barang/benda), dan meminimalisir berbagi pemakaian barang publik terutama dalam kegiatan makanan.

"Kalau restorannya belum menerapkan sistem makan di kamar atau bukan di outdoor, lebih baik lakukan pemesanan makanan di kamar, lebih aman begitu," kata Dicky.

Baca juga: Protokol Kesehatan Menginap di Hotel Saat Pandemi, Apa Saja?

Selain itu, kolam renang di hotel juga perlu diatur. Misalnya, dibatasi pemakaiannya hanya di jam-jam tertentu atau dibatasi pengunjungnya agar tidak penuh.

Dilansir AP News, Kamis (5/11/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperbarui panduan perjalanan selama pandemi Covid-19. Dituliskan bahwa tetap di rumah adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari ancaman virus corona.

Jika bepergian, CDC menyarankan, agar berbagi rumah sewaan atau vila dengan orang-orang dari serumah. Hal tersebut lebih aman daripada tinggal dengan teman atau keluarga yang bukan dari serumah.

Itu juga lebih aman daripada tinggal di hotel, karena di hotel Anda akan bertemu lebih banyak orang. Pilihan paling berisiko, menurut CDC, adalah hostel atau penginapan seperti asrama lainnya dengan area tidur bersama.

Baca juga: Cerita Sulitnya Cari Hotel di Yogyakarta Saat Libur Panjang Oktober

Menurut pakar penyakit menular di University of California, Dr Natascha Tuznik, rumah sewaan juga memiliki lebih banyak akses ke udara segar daripada kamar hotel.

Jika menginap di hotel, periksa langkah-langkah keamanan yang diambil pihak hotel. Banyak hotel telah mengadopsi prosedur pembersihan dan mendorong jarak sosial di area umum.

Tuznik mengatakan Anda juga dapat menggunakan tisu disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering tersentuh, seperti sakelar lampu dan keran.

Di luar ruangan, para ahli menyarankan untuk menghindari area umum dan naik tangga daripada lift jika bisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com