Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tanggapan Berbagai Negara Terkait Pilpres AS?

Kompas.com - 07/11/2020, 10:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu pemilihan umum yang menarik di mata dunia adalah pemilihan presiden Amerika Serikat.

Pada Pilpres AS 2020, dua kandidat bertarung, yakni capres petahana Donald Trump dari Partai Republik dan capres Joe Biden dari Partai Demokrat. 

Dikutip dari CNN, Sabtu (7/11/2020), hasil perhitungan suara sementara menunjukkan Biden lebih unggul daripada Trump.

Biden mendapatkan 253 suara elektoral sementara lawannya mendapat 213 suara elektoral.

Sumber lainnya, Fox News pada Sabtu (7/11/2020) memberitakan, Biden meraih 264 suara elektoral, sedangkan Trump 214 suara.

Baca juga: Trump: Biden Jangan asal Klaim Jabatan Presiden!

Lalu, bagaimana tanggapan berbagai negara atas Pilpres AS?

1. Meksiko

Dilansir The Washington Post, Jumat (6/11/2020), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memilih untuk berhati-hati dalam memberikan tanggapan.

Pihaknya baru akan membuat pernyataan setelah otoritas AS mengumumkan pemenangnya.

"Kami tidak dapat mengeluarkan pernyataan, kami tidak boleh berbicara tentang pemilu di Amerika Serikat, karena prosesnya belum berakhir dan kami harus sangat berhati-hati," kata Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

2. Skotlandia

Beberapa pemimpin negara tidak mengungkapkan dengan dengan gamblang, seperti yang dilakukan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon.

Setelah Biden melaju di Pennsylvania, Sturgeon membuat twit,

"Dunia bisa menjadi tempat yang gelap pada saat ini - tapi hari ini kita melihat celah kecil di awan," tulis Sturgeon.

Baca juga: Pilpres AS dalam Sorotan Media Dunia: Kacau, Gila, Sekaligus Menghibur

3. Inggris

Pemerintah Inggris berhati-hati juga dalam pernyataannya dan tidak ingin mengomentari hasil sementara Pilpres AS.

"Jika saya adalah pemilih di Amerika, saya rasa saya tidak ingin ada orang di pemerintahan lain yang mengomentari pemilihan saya," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kepada Sky News melalui The Washington Post.

"Saya pikir sementara suara sedang dihitung, kita harus menunggu dan melihat," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com