Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bunga Termahal di Dunia, Salah Satunya Mencapai Rp 57 Miliar

Kompas.com - 01/11/2020, 20:38 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Bunga Juliet Rose menjadi salah satu bunga termahal di dunia dengan harga per tangkainya yang mencapai 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 57 miliar.

Oleh karena itu, Juliet Rose juga dikenal dengan nama 3 miliion pounds sterling rose atau mawar 3 juta poundsterling

Bunga ini dikembangkan oleh petani bunga mewah, David Austin.

Baca juga: Penelitian Terbaru: Cegah Penuaan Dini dengan Arbei

David membutuhkan waktu 15 tahun untuk menumbuhkan bunga yang cantik ini dengan total biaya mencapai Rp 200 miliar.

Ia pun memamerkan Juliet Rose kepada dunia dalam Chelsea Flower Show pada 2006.

Meski mahal, bunga ini tetap laris dibeli.

Baca juga: Viral, Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Bayi, Benarkah Demikian?

3. Shenzen Nongke Orchid

Aggrek Shenzen Nongke adalah bunga yang dibuat oleh manusia dan diberi nama sesuai kelompok yang melakukan eksperimen untuk menumbuhkannya. 

Para peneliti membutuhkan waktu 8 tahun untuk menumbuhkan dan mengamati bunga ini.

Selain karena kelangkaan, budi daya, dan latar belakangnya, bunga tersebut dijual dengan harga tinggi karena tampilannya yang cantik.

Baca juga: INFOGRAFIK: 6 Cara Cepat Bersihkan Bunga Es Freezer

Anggrek ini membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk mekar.

Selain kecantikannya, Shenzen Nogke juga disebut memiliki rasa yang lembut.

Bunga tersebut dihargai senilai 1,68 juta yuan atau sekitar Rp 3,6 miliar.

Baca juga: Sering Dikeluhkan, Ini Alasan Mengapa Tes Swab Mahal

4. Rothschild's Slipper Orchid

Jenis anggrek ini memiliki harga 3.500 poundsterling per tangkainya atau sekitar Rp 66 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com