Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Swiss Cheese Model" dan Bagaimana Bisa Cegah Penyebaran Covid-19?

Kompas.com - 26/10/2020, 10:11 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Saat ini, pemodelan tersebut telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang, mulai dari perawatan kesehatan, manajemen risiko, teknik, hingga penerbangan.

Adapun Swiss Cheese Model untuk pencegahan penyebaran virus corona diadaptasi oleh seorang Virolog Australia, Ian M. Mackay.

Ia mengunggah adaptasi pemodelan tersebut melalui akun Twitter-nya, @MackayIM

Dalam adaptasi pemodelan terbarunya (versi 3) yang diunggah Sabtu (24/10/2020), ada 10 lapisan yang dikombinasikan sebagai pertahanan terhadap pandemi virus pernapasan tersebut.

Sebanyak 10 lapisan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab yang terbagi-bagi.

Ada 5 lapisan pertama terkait tanggung jawab pribadi terdiri atas:

  • Tinggal di rumah jika sakit
  • Penggunaan masker
  • Higienitas tangan dan tata cara atau adab batuk
  • Hindari menyentuh wajah

Sementara, 5 lapisan kedua terkait tanggung jawab yang terbagi (shared responsibilities) terdiri atas:

  • Tes dan penelusuran yang cepat dan sensitif
  • Ventilasi, outdoor, filtrasi udara
  • Komunikasi pemerintah dan dukungan finansial 
  • Karantina dan isolasi
  • Vaksin

Melansir Cleveland Clinic, adaptasi model juga telah dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus corona di tempat kerja melalui penggunaan masker, jarak fisik, pembersihan dan disinfeksi, serta mencuci tangan.

Baca juga: Seberapa Penting Penggunaan Masker dalam Upaya Pencegahan Covid-19?

Dukungan para ahli 

Adaptasi pemodelan Swiss Cheese Model sebagai pertahanan terhadap virus corona oleh Ian juga didukung oleh para ahli kesehatan publik di dunia.

Mereka menyebut bahwa model ini menggambarkan cara yang efektif tentang bagaimana seseorang dapat membantu melawan penyebaran Covid-19.

"Kombinasi intervensi 'pengurangan kontak' seperti pembatasan bergabung dalam kerumunan dan 'pengurangan penularan' seperti penggunaan masker adalah konsep yang membuatnya bekerja," kata dokter dan sosiolog di Yale University, Nicholas Christakis.

Seperti diberitakan Statnews, Sabtu (24/10/2020), upaya-upaya ini tidak dapat mencegah apa yang telah terjadi di masa lalu, tetapi memberikan kesempatan kedua untuk mengendalikan virus.

Kasus Covid-19 di dunia, menurut data dari laman Worldometers, Senin (26/10/2020), tercatat sebanyak 43,3 juta dengan lebih dari 1,1 juta kasus kematian.

Sementara, lebih dari 31 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com