Saat ini, pemodelan tersebut telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang, mulai dari perawatan kesehatan, manajemen risiko, teknik, hingga penerbangan.
Adapun Swiss Cheese Model untuk pencegahan penyebaran virus corona diadaptasi oleh seorang Virolog Australia, Ian M. Mackay.
Ia mengunggah adaptasi pemodelan tersebut melalui akun Twitter-nya, @MackayIM
A new version with colour & division inspiration from @uq_news and strict mouse design oversight by @kat_arden (ver3.0).
— ??? ?. ??????, ??? ???????????????????????? (@MackayIM) October 24, 2020
It reorganises slices into personal & shared responsibilities (think of this in terms of all the slices rather than any single layer being most important) pic.twitter.com/nNwLWZTWOL
Dalam adaptasi pemodelan terbarunya (versi 3) yang diunggah Sabtu (24/10/2020), ada 10 lapisan yang dikombinasikan sebagai pertahanan terhadap pandemi virus pernapasan tersebut.
Sebanyak 10 lapisan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab yang terbagi-bagi.
Ada 5 lapisan pertama terkait tanggung jawab pribadi terdiri atas:
Sementara, 5 lapisan kedua terkait tanggung jawab yang terbagi (shared responsibilities) terdiri atas:
Melansir Cleveland Clinic, adaptasi model juga telah dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus corona di tempat kerja melalui penggunaan masker, jarak fisik, pembersihan dan disinfeksi, serta mencuci tangan.
Baca juga: Seberapa Penting Penggunaan Masker dalam Upaya Pencegahan Covid-19?
Adaptasi pemodelan Swiss Cheese Model sebagai pertahanan terhadap virus corona oleh Ian juga didukung oleh para ahli kesehatan publik di dunia.
Mereka menyebut bahwa model ini menggambarkan cara yang efektif tentang bagaimana seseorang dapat membantu melawan penyebaran Covid-19.
"Kombinasi intervensi 'pengurangan kontak' seperti pembatasan bergabung dalam kerumunan dan 'pengurangan penularan' seperti penggunaan masker adalah konsep yang membuatnya bekerja," kata dokter dan sosiolog di Yale University, Nicholas Christakis.
Seperti diberitakan Statnews, Sabtu (24/10/2020), upaya-upaya ini tidak dapat mencegah apa yang telah terjadi di masa lalu, tetapi memberikan kesempatan kedua untuk mengendalikan virus.
Kasus Covid-19 di dunia, menurut data dari laman Worldometers, Senin (26/10/2020), tercatat sebanyak 43,3 juta dengan lebih dari 1,1 juta kasus kematian.
Sementara, lebih dari 31 juta pasien telah dinyatakan sembuh.