Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Covid-19 Lebih Banyak Membunuh Pria daripada Wanita? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 18/10/2020, 16:45 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Lebih lanjut, kekuatan sistem kekebalan berkurang seiring bertambahnya usia, tanpa memandang jenis kelamin, dengan hasil yang menunjukkan bahwa respons sel T pada pria berusia 30-an dan 40-an setara dengan wanita berusia 90-an.

Baca juga: Simak, 4 Cara Mencegah Gejala Nyeri Leher Selama Sekolah dan WFH

Melansir nytimes, tim Iwasaki menganalisis respons kekebalan pada 17 pria dan 22 wanita yang dirawat di rumah sakit segera setelah mereka terinfeksi virus corona.

Para peneliti mengumpulkan darah, usapan nasofaring, air liur, urin, dan feses dari pasien setiap tiga sampai tujuh hari.

Analisis tersebut mengecualikan pasien dengan ventilator dan memakai obat yang mempengaruhi sistem kekebalan.

"Untuk memastikan bahwa kami mengukur respons kekebalan alami terhadap virus," kata Iwasaki.

Lebih banyak sel T

Para peneliti juga menganalisis data dari 59 pria dan wanita tambahan yang tidak memenuhi kriteria tersebut.

Secara keseluruhan, para ilmuwan menemukan, tubuh wanita menghasilkan lebih banyak sel T, yang dapat membunuh sel yang terinfeksi virus dan menghentikan penyebaran infeksi.

Aktivitas sel T pada pria jauh lebih lemah dan kelambatan itu terkait dengan seberapa sakit pria tersebut, di mana semakin tua pria, respons sel T akan semakin lemah.

Wanita meningkatkan respons imun yang lebih cepat dan lebih kuat, di mana mungkin dikarenakan tubuhnya dirancang untuk melawan patogen yang mengancam bayi yang belum lahir atau yang baru lahir.

Tapi seiring waktu, sistem kekebalan dalam keadaan siaga tinggi yang konstan dapat berbahaya.

Kebanyakan penyakit autoimun, yang ditandai dengan respon imun terlalu kuat, lebih umum terjadi pada wanita daripada pria.

Baca juga: Studi Kemhan AS: Risiko Infeksi Corona di Pesawat Sangat Rendah

Perilaku berbeda

Di luar perbedaan biologis, akan sangat sederhana untuk mengabaikan bagaimana aspek gender lainnya seperti perilaku dan norma sosial, yang dapat mempengaruhi pandemi.

Secara umum, pria lebih kecil kemungkinannya untuk khawatir tentang Covid-19 daripada wanita, sesuai dengan pola bahwa wanita pada umumnya memperlakukan protokol kesehatan dengan lebih serius, seperti seperti mengenakan masker dan menerapkan jarak sosial.

Beberapa ahli berharap, momen ini dapat dimanfaatkan untuk menyoroti perbedaan gender dalam kesehatan lainnya.

Bagaimana pun, virus corona bukanlah satu-satunya masalah yang menimpa pria dan wanita secara tidak setara, demikian pula, kanker, asma, penyakit jantung, dan penyakit umum lainnya.

Baca juga: Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19 Bertambah, IDI Ingatkan Selalu Waspada OTG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com