Jet ini memiliki ruang senjata internal yang lebih kecil dan kapasitas bahan bakar internal yang lebih sedikit daripada F-35A, dan menggunakan metode probe-and-drogue pengisian bahan bakar udara.
Baca juga: Tak Cuma Tergelincir, Pesawat Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle Pernah Jatuh pada 2015 Silam
Varian berikutnya, yakni F-35C, memiliki sayap yang lebih lebar dan bisa dilipat. Pesawat ini cocok untuk diangkut di kapal induk Angkatan Laut.
F-35C menggabungkan kemampuan unik untuk beroperasi dari dek kapal induk dengan kemampuan siluman generasi ke-5 yang tak tertandingi.
Roda jet tempur varian ketiga ini diklaim lebih kuat daripada varian lainnya.
Sensor yang menyatu, dan keandalannya, menjadikan F-35C sebagai pesawat tempur penyerang saat perang di masa depan.
F-35C juga memiliki kapasitas bahan bakar internal terbesar dari tiga varian F-35, dan juga membawa hampir 20.000 pon bahan bakar internal untuk jarak yang lebih jauh dan keandalan yang lebih baik daripada pesawat tempur lain dalam konfigurasi tempur.
Baca juga: Ramai soal Latihan Terbang Malam di Langit Yogyakarta-Klaten, Ini Penjelasan TNI AU
Sensor, informasi, dan sistem senjata terintegrasi F-35 memberi pilot keuntungan atas potensi ancaman pesawat tempur garis depan.
Pesawat tempur generasi ke-5 seperti F-35 dan F-22 ini, memiliki radar cross-section (RCS) yang lebih kecil dibandingkan dengan pesawat lawas.
Hal itu memiliki keuntungan karena RCS yang lebih besar, yang berarti mereka dapat lebih mudah dideteksi oleh radar musuh.
Baca juga: Mengenal Sosok Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Jadi Wakil Ketua Umum Gerindra
Dengan hal itu, pilot pesawat tempur generasi ke-5 dapat melihat pesawat musuh terlebih dahulu dan mengambil tindakan mematikan yang menentukan dari jarak dekat.
Kecanggihan fitur, arsitektur, sensor, dan sambungan komunikasi yang fleksibel menjadikan F-35 aset yang sangat diperlukan dalam kekuatan militer negara.
Dibekali juga alat perang elektronik yang canggih atau advanced electronic warfare (EW), memungkinkan F-35 pilot untuk mencari dan melacak pasukan musuh, radar selai dan mengganggu serangan dengan efektivitas tak tertandingi.
Baca juga: Virus Corona, Pilot, dan Pukulan Telak Industri Penerbangan...
Data yang dikumpulkan oleh sensor pada F-35 akan segera dibagikan dengan komandan mereka yang ada di laut, di udara atau di darat.
Pesawat siluman F-35 yang sangat low-observable (VLO) memungkinkannya memasuki area wilayah udara yang dipertahankan dengan aman tanpa terlihat oleh radar yang tidak dapat dihindari oleh generasi ke-4 dan jet tempur sebelumnya.