Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 untuk Anak di Tahap Awal

Kompas.com - 16/10/2020, 09:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan vaksin corona mungkin tidak direkomendasikan untuk anak-anak jika tersedia pertama kali.

Melansir laman resmi CDC, sebagian besar produsen obat yang mengembangkan vaksin Covid-19 hanya menguji orang dewasa sehat dan wanita tidak hamil.

Kendati demikian, uji coba tersebut diharapkan dapat diperluas ke anak-anak dan wanita hamil.

Baca juga: Orang Muda yang Sehat Bisa Tidak Dapat Vaksin Corona hingga 2022, Apa Alasannya?

Tetapi tidak jelas kapan peneliti memiliki cukup data untuk membuat rekomendasi pada kelompok tersebut.

Ada kemungkinan vaksin dapat diotorisasi untuk penggunaan terbatas di AS sebelum uji coba pada anak-anak selesai, kata para ahli medis.

"Kelompok yang direkomendasikan untuk menerima vaksin bisa berubah di masa depan," tulis badan tersebut seperti dikutip CNBC, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Risiko keamanan

Para ahli medis mengatakan wanita hamil dan anak-anak seringkali menjadi kelompok terakhir menjalani uji klinis karena para peneliti menilai risiko keamanan.

Melansir Independent, AstraZeneca, salah satu produsen obat dengan kemungkinan kandidat vaksin, mengatakan akan mulai menguji anak-anak dalam fase percobaan kedua.

Moderna dilaporkan berencana memulai uji coba pediatrik tahun ini.

Baca juga: Anak Sulit Belajar Saat Pembelajaran Jarak Jauh? Simak Tips Berikut...

Namun jika vaksin tersedia, anak-anak di AS tidak diharapkan menjadi yang pertama mendapatkan imunisasi.

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine bulan lalu merilis draf proposal untuk pendistribusian vaksin corona di AS jika disetujui penggunaannya pada publik.

Pedoman itu atas permintaan National Institutes of Health dan CDC. Vaksin akan didistribusikan dalam empat fase.

Baca juga: Ini 5 Kelompok Masyarakat yang Diprioritaskan Mendapat Vaksin Covid-19

Prioritas pemberian vaksin

Adapun kelompok yang diprioritaskan adalah petugas kesehatan, orang tua serta orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Kelompok berikutnya adalah pekerja esensial, guru, dan orang-orang di tempat penampungan tunawisma serta orang di penjara. Selanjutnya anak-anak dan dewasa muda.

CDC mengatakan pasokan vaksin sebelum akhir 2020 akan terbatas. Namun akan terus meningkat dalam minggu dan bulan-bulan berikutnya.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Sementara itu, produsen obat Amerika Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka telah "menghentikan sementara" uji coba fase ketiga.

Bulan lalu, pembuat obat Inggris AstraZeneca juga menghentikan sementara uji coba fase tiga setelah pasien mengalami peradangan di tulang belakangnya.

Namun uji coba tersebut telah dimulai kembali di beberapa negara.

Baca juga: Calon Vaksin Covid-19 Disebutkan Segera Hadir di Indonesia, Amankah Digunakan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ketentuan Soal Vaksinasi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com