Di Twitter, Trump telah beberapa kali memperoleh label misinformasi.
Bulan lalu, label diberikan dua kali saat Trump mengunggah twit soal pemungutan suara.
Pekan lalu, Twitter kembali memberikan peringatan klaim palsu pada twit Trump yang menyatakan bahwa Covid-19 tidak lebih mematikan dari flu musiman.
Baca juga: Twitter Berlakukan Batasan Misinformasi Jelang Pemilu AS
Mengutip The Verge, Minggu (11/10/2020, dalam pembaruan minggu lalu, Twitter menerapkan aturan yang lebih ketat soal penyebaran misinformasi.
Twitter mendorong orang-orang untuk mengutip twit dan menambahkan komentarnya sendiri pada twit sebelum membagikan ulang unggahan seseorang.
Pembaruan ini termasuk rencana untuk memberi label atau menghapus twit yang dianggap memicu gangguan pada pemilu atau mencampuri hasil pemilu.
Selain itu, twit dari para tokoh politik dengan lebih dari 100.000 pengikut, termasuk Trump, yang diber label "misleading" atau menyesatkan saat ini lebih sulit untuk diakses.