Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Kembali Beri Label Peringatan pada Twit Donald Trump

Kompas.com - 12/10/2020, 10:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twitter kembali memberikan label peringatan pada sebuah twit dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengklaim, tanpa bukti, bahwa ia kebal terhadap virus corona.

Meski telah diberi label, twit tersebut masih tersedia dan dapat dilihat.

Namun, ada peringatan jika hendak membagikan kembali twit itu yang berbunyi:

"Kami mencoba mencegah Tweet yang melanggar Peraturan Twitter seperti ini agar tidak menjangkau lebih banyak orang, sehingga kami menonaktifkan sebagian besar cara untuk berinteraksi dengan Tweet semacam ini. Jika Anda ingin membicarakannya, Anda dapat me-Retweet dengan komentar"

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump juga mengklaim kekebalan atau imunitas yang ia miliki. 

Trump meyakini bahwa kemungkinan ia memiliki kekebalan tersebut dalam waktu yang panjang, pendek, atau pun selama hidupnya.

Namun, tidak ada bukti yang telah menunjukkan bahwa orang dapat kebal terhadap virus corona meski pernah terpapar sebelumnya.

Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan orang-orang untuk tidak beranggapan bahwa mereka kebal.

Baca juga: Ramai Nilai Twitter Saya, Ahli IT Ingatkan Keamanan Data Pengguna

Label misinformasi

Penyebaran informasi tanpa bukti oleh Trump melalui twitnya tersebut memperoleh label yang berbunyi, "Menyalahi aturan Twitter tentang penyebaran informasi menyesatkan dan berbahaya terkait Covid-19".

"Kami menempatkan peringatan pada twit (dari Donald Trump) karena melanggar aturan Misleading Information Policy dengan membuat klaim kesehatan yang menyesatkan tentang Covid-19," kata Juru Bicara Twitter. 

Dengan peringatan tersebut, engagement dengan twit tersebut akan dibatasi secara signifikan.

Melansir CNN, Minggu (11/10/2020), Trump juga mengunggah pesan yang sama di akun Facebook-nya.

Namun, belum ada label peringatan meskipun unggahan tersebut juga melanggar aturan platform.

Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 24.000 kali di Facebook.

Sebelumnya, Facebook telah menghapus unggahan Trump yang mengklaim bahwa flu lebih mematikan daripada Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com