Lonjakan kasus ini disebut berkaitan erat dengan pergerakan ribuan orang yang pulang ke Sabah untuk berpartisipasi dalam pemilu pada Sabtu (26/9/2020).
Bahkan, beberapa politisi yang pernah berkunjung dan berkampanye di Sabah juga dikonfirmasi positif Covid-19, termasuk menteri-menteri kabinet.
Mereka terus menjalankan tugas-tugas publik setelah kembali dari Sabah, meski seharusnya menjalani karantina diri di rumah masing-masing.
Noor Hisham sendiri juga tengah menjalani karantina setelah menghadiri pertemuan yang melibatkan Menteri Hubungan Agama de facto Zulkifli Mohamad Al-Bakri yang dikonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (4/10/2020).
Baca juga: Klaim Punya Mayoritas Besar, Anwar Ibrahim Menanti Momen Bertemu Raja Malaysia
Selain itu, dilaporkan pula adanya wabah virus corona di pusat penahanan di Sabah, di mana para imigran ilegal dari Filipina dan Indonesia berada.
Untuk itu, pemerintah Malaysia mengumumkan perjalanan dari dan menuju Sabah akan dilarang selama 2 minggu, dimulai dari Rabu (7/10/2020).
Larangan tersebut hanya dikecualikan untuk urusan-urusan esensial atau darurat. Semua orang yang akan masuk ke Sabah harus menjalani pemeriksaan terkait Covid-19.
Selain Sabah, pada hari Senin (5/10/2020), Dewan Keamanan Nasional juga mengumumkan penguncian yang akan diberlakukan di Kota Kinabalu, Penampang, dan Putatan, pada hari Rabu (7/9/2020).
Kebijakan tersebut merupakan kelanjutan dari kebijakan di Tawa, Semporna, Kunak, dan Lahad Datu, yang telah diberlakukan pengendalian pergerakan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.