KOMPAS.com - Penyakit kardiovaskular, jantung, dan stroke menempati posisi tertinggi penyebab kematian di Indonesia.
Hal tersebut diketahui dari data Institute for Health Metric and Evaluation (IHME) pada 2017.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com (29/9/2020), data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menunjukkan, 70 persen dari 39,5 juta kematian di dunia disebabkan penyakit tidak menular.
Dari jumlah tersebut, 45 persen atau nyaris setengahnya disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Karena itu, sangat penting bagi penderita penyakit jantung untuk menjaga kesehatan jantung mereka dengan rutin menjalani gaya hidup sehat.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Gaya hidup sehat, termasuk menghindari makanan-makanan yang berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung yang disebabkan penumpukan plak pada arteri.
Dilansir dari Healthline, Minggu (4/10/2020) penumpukan plak pada arteri bisa mengganggu aliran darah ke jantung.
Gejala yang timbul antara lain nyeri dada dan napas yang pendek.
Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...
Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa memicu serangan jantung atau henti jantung mendadak. Kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan kematian.
Untuk menghindari situasi tersebut, seorang penderita penyakit jantung perlu menghindari konsumsi makanan yang memiliki kadar lemak dan natrium tinggi, antara lain:
Baca juga: Kenali 10 Mitos soal Penyakit Jantung