KOMPAS.com - Sejak dibuka pada April 2020, jumlah pendaftar Kartu Prakerja tahun ini mencapai 30.044.167 orang.
Angka itu hampir enam kali lipat jika dibandingkan dengan kuota penerima Kartu Prakerja 2020, yaitu 5,6 juta.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, besarnya jumlah pendaftar yang mencakup semua kabupaten atau kota itu menunjukkan minat atau kebutuhan masyarakat yang tinggi.
Selain itu, mudahnya akses masyarakat terhadap Program Prakerja juga berpengaruh pada tingginya antusiasme itu.
"Pendaftaran yang mudah ini sangat penting untuk memberikan akses yang luas bagi masyarakat terhadap aneka pelatihan dalam rangka mendukung cita-cita SDM Unggul, Indonesia Maju," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9/2020).
Sementara itu, jumlah penerima manfaat Kartu Prakerja sampai gelombang 9 adalah 5.480.918 atau 98 persen dari total kuota tahun ini.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Sudah Dibuka Siang Ini!
Ada perbedaan cara pendaftaran yang mulai diberlakukan pada gelombang 4.
Syarat yang mengharuskan peserta untuk melakukan swafoto atau selfie ketika mendaftar, kini telah dihapuskan.
Dimulai sejak gelombang 4, peserta yang ingin mendaftar Kartu Prakerja harus menyiapkan NIK dan Nomor KK.
Selain itu, Pendaftaran Kartu Prakerja juga bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu daring (online) dan luring (offline).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan