Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Janda Bolong atau Monstera Adansonii, Tanaman Hias yang Sedang Diminati

Kompas.com - 27/09/2020, 08:10 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tanaman janda bolong tengah menjadi perbincangan. Di media sosial, banyak yang membagikan soal tanaman janda bolong ini.

Bahkan, ada yang memperjualbelikannya dengan harga tinggi hingga Rp 100 juta.

Apa itu tanaman hias janda bolong? Mari mengenalnya lebih jauh.

Tanaman janda bolong memiliki nama ilmiah Monstera adansoniiSeperti diberitakan Kompas.com, 5 September 2020, Monstera adansonii variegata ada yang terjual hingga Rp 95 juta-Rp 100 juta

Janda bolong juga dikenal dengan dengan sebutan tanaman keju  Swiss.

Melansir United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service, klasifikasi ilmiah tanaman ini adalah sebagai berikut:

  • Kerajaan: Plantae
  • Sub kingdom: Tracheobionta
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Class: Lilliopsida
  • Family: Araceae
  • Genus Monstera Adans

Sementara itu, menurut Gardens By The Bay, Monstera adansonii memiliki daun dengan lubang berbentuk oval yang tidak beraturan dan daun hias yang bertepi penuh.

Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Monstera adansonii merupakan tanaman merambat dan cocok dijadikan tanaman teralis.

Jika ditopang pada tiang, maka janda bolong akan tumbuh tinggi dengan daun semakin besar.

Jika dijadikan tanaman hias, tanaman ini biasanya tingginya sekitar 1 meter.

Akan tetapi, jika di alam, tinggi janda bolong dapat mencapai 2-4 meter.

Baca juga: Tips Merawat Tanaman Janda Bolong yang Harganya Capai Rp 100 Juta

Melansir The Spruce, Monstera adansonii memiliki kerabat yang mirip dengan jenis Monstera deliciosa.

Keduanya sama-sama memiliki bentuk mencolok yakni daun yang berlubang.

Sebagai tempat hidupnya, tanaman ini cocok dengan cahaya matahari tidak langsung, seperti tempat hidup aslinya di alam liar dan tumbuh di bawah naungan pohon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com