Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Penjelasan IDI soal Alasan Tidak Direkomendasikannya Masker Scuba untuk Pencegahan Virus Corona...

Kompas.com - 18/09/2020, 19:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menegaskan masker scuba dan buff kurang efektif dalam menangkal virus corona.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, masker scuba dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan, tipis, dan lantaran mudah ditarik ke leher, penggunaannya dirasa tidak berarti.

Sebagai pencegahan, Wiku merekomendasikan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

Baca juga: Ramai soal Masker Scuba, Bolehkah Dipakai di Kereta Api Jarak Jauh?

Lantas bagaimana penggunaan masker scuba dan buff menurut IDI?

Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanjar mengungkapkan, masker scuba termasuk masker kain yang proteksinya tidak terlalu kuat.

Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari masker scuba akan melebar.

Hal inilah yang menyebabkan daya tapisnya akan jauh berkurang.

"Sehingga dalam kondisi yang seperti ini tidak disarankan menggunakan masker scuba karena kondisi infeksi sedang tinggi, hanya satu lapis, bisa merenggang, dan kurang ketat menutup aliran udara," ujar Eka kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

Penggunaan masker

Eka menjelaskan, penggunaan masker sifatnya wajib di tengah pandemi corona.

Tindakan ini ditekankan pada penggunaan masker dengan benar dan sesuai yang akan memberikan perlindungan pada penggunanya dan orang lain.

Singkatnya, komponen memutus rantai penularan Covid-19 yakni dengan memakai masker.

Baca juga: Pakai Masker di Masa Pandemi Bisa Picu Jerawat? Berikut Cara Mengatasinya...

"Prinsip masker yang benar dan sesuai adalah masker yang dipakai dengan benar di situasi yang sesuai. Misalnya, dokter merawat pasien Covid-19 maka maskernya N95," kata dia.

"Kalau di risiko tinggi ketemu, tapi tidak jelas apakah orang itu positif Covid atau tidak, maka gunakan masker beda/medis yang benar," lanjut dia.

Sementara, jika berada dalam lingkungan masyarkat dengan mempertahankan jaga jarak dan sirkulasi terbuka, maka dapat menggunakan masker kain.

Baca juga: Harus Gunakan Masker, Bagaimana Gaya Make Up yang Baik?

Masker scuba dan jaga jarak

Masker ScubaSHUTTERSTOCK Masker Scuba

Meski tidak disarankan, bagaimana jika seseorang memakai masker scuba namun tetap menjaga jarak dengan orang lain?

Eka mengungkapkan bahwa menjaga jarak adalah tindakan penting guna menghindari diri dari droplet.

Tetapi dalam kondisi sirkulasi udara tidak bagus, maka jaga jarak menjadi kurang kegunaannya.

Baca juga: Tetangga Terkena Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

"Sehingga, masker yang baik dan benar penting tetap dipakai. Masker scuba tidak dapat mengambil peran ini, sehingga tidak direkomendasikan untuk dipakai," katanya lagi.

Menilik bahan yang ada pada masker scuba, Eka menambahkan bahwa kain pada masker scuba lebih mudah melar ketimbang masker kain katun.

Hal ini juga menjadi salah satu masalah dari masker scuba.

Baca juga: Mengenal N95, Masker yang Dinilai Efektif Lindungi dari Paparan Kabut Asap

Masker scuba dipakai keseharian

Menilik sifat kain yang mudah melar, Eka mengatakan bahwa masker scuba tidak aman untuk digunakan secara keseharian.

"Tidak aman sebaiknya masker kain yang berlapis saja untuk keseharian. Lihat juga ya kain yang dipakai dan lapisannya," kata dia.

"Ada juga kain yang sangat jarang pori-porinya malah lebih tidak efektif daripada scuba," lanjut dia.

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

Dengan demikian, Eka mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari pemakaian masker scuba.

Apabila ingin tetap dipakai, sebaiknya di-double dan dipakai dengan pas.

Selain itu, pastikan pinggiran-pinggiran pada masker scuba menempel di wajah.

Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kesalahan Umum Cara Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com