Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinovac China Akan Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Remaja dan Anak-anak

Kompas.com - 17/09/2020, 17:34 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan China yang mengembangkan vaksin virus corona, Sinovac Biotech, berencana memulai uji klinis vaksin eksperimental pada anak-anak dan remaja.

Melansir Channel News Asia, 17 September 2020, uji klinis dijadwalkan akan terlaksana pada akhir bulan ini.

Dengan adanya pengujian terhadap anak-anak dan remaja tersebut, menandakan adanya perluasan uji coba vaksin, di mana studi terhadap orang dewasa telah berada dalam tahap akhir.

Vaksin dianggap penting untuk mencegah wabah virus corona yang telah menyebabkan lebih dari 930.000 kematian di seluruh dunia.

Menurut catatan yang diterbitkan Rabu (16/9/2020), sebanyak 552 peserta berusia 3-17 tahun dalam kondisi sehat akan diberi dua dosis CoronaVac Sinovac yang terdaftar di Amerika Serikat atau plasebo dalam uji coba gabungan fase 1 dan fase 2.

Melansir The Hindu, uji klinis ini diperkirakan akan dimulai pada 28 September di Provinsi Hebei, China Utara.

Baca juga: Pernyataan Trump soal Vaksin Covid-19 Berbeda dengan Pakar Kesehatan AS

Juru bicara Sinovac menyebutkan, pengujian tersebut telah disetujui oleh regulator China.

Sementara itu, China telah menginokulasi setidaknya puluhan ribu warganya dalam meluncurkan vaksin virus corona eksperimental, yang menarik minat internasional dalam pengembangannya.

Meskipun, para ahli mengkhawatirkan keamanan obat yang belum selesai pengujian standar.

Sebagai bagian dari program itu, CoronaVac yang diuji dalam uji coba skala besar tahap akhir di Brazil, Indonesia, dan Turki, telah diberikan kepada sekitar 90 persen karyawan perusahaan dan keluarganya.

Sejauh ini, data menunjukkan bahwa virus umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca juga: Negara Kaya Disebut Sudah Borong Lebih dari Setengah Calon Vaksin Covid-19

Tapi, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah dilaporkan beberapa kasus anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif.

Ratusan anak dirawat di rumah sakit AS dengan sindrom peradangan yang jarang dalam kondisi parah, dengan gejala demam, ruam, dan kelenjar bengkak, di mana terkait dengan virus corona.

Sinovac mengatakan, awal bulan ini CoronaVac tampaknya aman dan mampu menginduksi antibodi untuk orangtua.

Sementara, hasil awal uji coba tahap awal hingga pertengahan menunjukkan bahwa tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin sedikit lebih rendah daripada yang terlihat pada orang dewasa.

Baca juga: CDC AS Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Pulihkan Rutinitas pada 2021

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com