Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Pensiunan Ingin Pindah ke Desa, Apa Saja?

Kompas.com - 13/09/2020, 17:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa pensiun menjadi waktu bagi seseorang untuk menikmati masa tua dan selesai dengan tanggung jawab pekerjaan yang selama puluhan tahun dijalaninya.

Di masa itu, kondisi fisik pasti sudah menurun, tidak lagi banyak keluarga atau anak yang menemani, pemasukan pun tak akan lagi sebanyak saat masih aktif bekerja.

Oleh karenanya, semua calon pensiunan akan berpikir tentang masa depan yang segera mereka jalani.

Baca juga: Sudah Resign tapi JHT Belum Dicairkan, Bisakah Dapat Bantuan Karyawan Rp 600.000?

Banyak dari mereka yang mengimpikan atau bahkan memutuskan untuk menjalani masa tua di daerah pedesaan, jauh dari perkotaan yang selama ini menjadi tempat mereka mengadu nasib.

Ini bukan menjadi mimpi satu atau dua orang saja, tapi banyak yang memiliki keinginan seperti ini.

Tapi apa sebenarnya alasan para pensiunan memilih memindah kehidupannya ke pedesaan?

Melansir Village Lifestyle Park, badan yang menjual beraneka jenis hunian untuk para pensiunan di Victoria, Australia, ada 5 alasan mengapa pedesaan dipilih oleh para pensiunan untuk menghabiskan masa tuanya.

Baca juga: Petani Merugi Saat Sektor Pertanian Tumbuh di Tengah Pandemi Corona, Apa Masalahnya?

Ke-5 alasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya hidup

Tidak bisa dibantah, setiap orang yang sudah memasuki masa pensiun pasti ingin menjalani hidup dengan gaya yang santai dan tempo hidup yang lebih pelan.

Pedesaan menjawab kebutuhan ini.

Suasana pedesaan dapat menghadirkan kicau burung di pagi hari, langit biru yang bertemu dengan pepohonan hijau, jauh dari hingar-bingar keramaian dan padatnya lalu lintas.

Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...

Tidak ada kemacetan, antrean panjang, bising klakson kendaraan, dan sebagainya.

Ini semua bisa membuat seseorang menjadi lebih bahagia yang akan berdampak pada kesehatan fisiknya.

Di sana, seorang pensiunan bisa mengisi waktunya dengan melakukan hobi yang selama ini tidak sempat ditelateni.

Baca juga: Saat Perangkat Desa dan Bupati Gunakan NMAX dan Rubicon...

2. Komunitas

Di kota-kota kecil terlebih pedesaan, akan ada lebih banyak komunitas warga yang berkembang, komunikasi antat tetangga dan orang-orang di sekitar terbangun apik, sehingga seorang pensiunan yang mungkin sudah tidak tinggal bersama anak dan keluarganya tidak akan merasa sendiri.

Mereka akan tetap terkoneksi dengan masyarakat dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Ini mungkin sulit ditemukan di perkotaan besar yang padat dan sibuk.

Di desa, kita bisa tahu dan kenal baik siapa penjual sayur, tetangga di  ujung gang, pedagang roti keliling, dan sebagainya.

Konektivitas atau keterhubungan ini tentu penting untuk dimiliki seseorang, termasuk para pensiunan agar tetap terkoneksi dengan komunitas luar.

Baca juga: Trending, Ini 10 Lokasi Wisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng

3. Keterjangkauan biaya hidup

Ilustrasi suasana pedesaanSHUTTERSTOCK Ilustrasi suasana pedesaan

Masa pensiun adalah masa kita sudah tidak menerima gaji besar seperti sebelumnya, hanya ada sedikit uang pensiun yang bisa kita terima dan kelola untuk hidup.

Uang itu harus dikelola sedemikian rupa agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Desa menyediakan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup yang dapat diperoleh dengan harga yang relatif jauh lebih terjangkau.

Pindah ke rumah dengan ukuran yang lebih kecil, membuat Anda dapat menyisihkan uang yang ada untuk ditabung atau menyelesaikan tanggungan utang.

Bahan makanan, semua bisa diperoleh dari toko terdekat atau bahkan bisa mendapatkannya dari hasil berkebun atau beternak.

Baca juga: Masih Belum Mendapatkan 6 Bantuan Pemerintah? Pastikan Kembali Hal Berikut

4. Keamanan

Tindak kriminalitas di kota-kota besar cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di desa.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi hal ini karena adanya tetangga yang satu sama lain mengenal dan saling tahu juga komunitas yang tidak terlalu padat.

Sehingga jika terlihat orang asing dengan gerak-gerik mencurigakan akan dengan mudah diketahui.

Selain itu, tuntutan hidup di desa tidak setinggi di perkotaan, lapangan kerja pun tersebar di segala lini, tidak harus di perkantoran, sehingga angka kriminalitas akibat tuntutan hidup bisa disebut kecil.

Baca juga: Mengenal Desa-Desa Fiktif Penerima Dana Desa...

5. Pemandangan

Alasan terakhir adalah pemandangan yang bisa didapatkan saat tinggal di pedesaan. Misalya perbukitan, persawahan, sungai, dan sebagainya.

Semua itu bisa disaksikan dengan mudah, artinya dekat saja dari area rumah, atau bahkan ada di depan mata ketika membuka pintu rumah.

Lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari laman organisasi pengembang hunian bagi pensiunan di Australia, IRT, perhatikan betul apa yang menjadi kebutuhan Anda di masa mendatang dan kondisi di saat ini.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Misalnya semula memiliki hunian besar di kota, namun hanya ada Anda dan pasangan yang meninggalinya, maka sudah saatnya untuk mencari hunian baru yang lebih kecil, sesuai kebutuhan.

Ini secara otomatis akan mengurangi beban perawatan dan pajak yang harus dibayarkan.

Lalu, apa yang Anda butuhkan untuk kesehatan mental di masa pensiun nanti? Apakah lahan yang luas sehingga bisa dipakai untuk beternak, hunian yang asri agar bisa merasakan kesegaran udara setiap harinya, atau yang lain?

Pastikan hal itu sudah tergambar dengan jelas sehingga masa pensiun akan berjalan sebagaimana yang diimpikan.

Baca juga: Pertamina Bina Medika Buka Lowongan Kerja untuk Sejumlah Posisi, Ini Informasinya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com