Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Awan Menyerupai Huruf V di Langit Wonosobo, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 05/09/2020, 16:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan foto dan video tentang awan yang berbentuk unik di langit Wonosobo, Jawa Tengah ramai diperbincangkan di media sosial.

Bentuk awan tersebut menyerupai huruf V. Fenomena ini disebut terjadi kemarin, Jumat pagi (4/9/2020) sekitar pukul 05.40 WIB.

Salah satu dokumentasi diunggah oleh akun Instagram @sinsuview20.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sindoro Sumbing (@sinsuview20) on Sep 3, 2020 at 4:30pm PDT

Dokumentasi tersebut pun telah diunggah kembali oleh sejumlah pengguna dan disukai oleh ribuan akun Instagram lainnya.

Lantas, apa sebenarnya fenomena itu?

Baca juga: Video Viral Awan Raksasa Selimuti Kota Meulaboh, Ini Penjelasan BMKG


Penjelasan BMKG 

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, penampakan awan tersebut merupakan awan Altocumulus lenticularis.

Altocumulus lenticularis - Salah satu jenis awan yang paling unik dan spektakuler, altocumulus lenticularis (juga dikenal sebagai awan lentikuler) adalah awan berbentuk seperti lensa yang terbentuk di atas daerah perbukitan dan sekitar dataran tinggi.

"Awan tersebut merupakan salah satu species dari awan Altocumulus, dimana awan tersebut terbentuk ketika udara stabil dan angin bertiup melintasi bukit dan pegunungan dari arah yang sama atau serupa pada ketinggian yang berbeda melalui troposfer," jelas Hary.

Awan terjadi akibat adanya gelombang gunung pada atmosfer yang stabil secara termal namun tidak stabil secara mekanikal.

Baca juga: Lubang Misterius Sedalam 50 Meter di Siberia, Benarkah Bekas Meteor?

Hary menjelaskan, ketika udara bertiup melintasi pegunungan, dalam keadaan tertentu, ia dapat membentuk rangkaian gelombang berdiri besar di udara di hilir.

"Seperti riak yang terbentuk di sungai ketika air mengalir melewati penghalang," kata dia. 

Apabila terdapat cukup kelembaban di udara, gerakan naik gelombang akan menyebabkan uap air mengembun, membentuk penampakan unik dari awan lentikuler.

Awan Altocumulus termasuk dalam kategori awan dengan lapisan ketinggian tingkat menengah, yang paling umum ada dalam bentuk gumpalan bulat dan dapat muncul dalam berbagai bentuk.

Altocumulus terdiri dari campuran es dan air, memberikan penampakan yang sedikit lebih halus daripada awan kumulus dengan lapisan ketinggian tingkat bawah (besar dan halus).

Awan Altocumulus dapat terbentuk dengan beberapa cara, seperti;
• Pembentukan melalui pecahnya altostratus
• Mengangkatnya kantong udara lembab yang didinginkan oleh turbulensi lembut
• Medan pegunungan yang menghasilkan gelombang atmosfer dari mana awan dapat terbentuk.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com