Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 15,9 Juta Pendaftar Kartu Prakerja, Berapa yang Sudah Dapat Insentif?

Kompas.com - 05/09/2020, 15:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM bernama Kartu Prakerja sudah berjalan sejak pertengahan April lalu hingga saat ini.

Pendaftaran peserta sudah mencapai gelombang ke-6, program ini masih akan terus dilakukan hingga kuota kepesertaan yang tersedia terpenuhi yaitu sekitar 5,6 juta. 

Program Kartu Prakerja sebelumnya bertujuan untuk perbaikan SDM dalam negeri.

Namun program Kartu Prakerja hari ini justru difokuskan untuk mewadahi para pekerja yang terkena dampak pandemi Covid-19 berupa pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dari keterangan resmi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/9/2020), perubahan fokus itu didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2020, sehingga program ini menjadi bersifat semi bantuan sosial.

"Program Kartu Prakerja juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial lewat insentif yang diperbesar jumlahnya agar dapat membantu meringankan biaya hidup masyarakat yang terdampak,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Jumat (4/9).

Baca juga: Alasan Ruangguru Mundur dari Platform Digital Kartu Prakerja

 Peserta yang mendaftar

Dari gelombang 1-6 sudah ada 15,9 juta orang yang mendaftar dan sebanyak 3 juta orang yang berasal dari 34 provinsi se-Indonesia telah menerima pelatihan Kartu Prakerja.

Sebanyak 849.921 di antaranya bahkan telah menyelesaikan pelatihan pertamanya dan sejumlah 610.563 peserta telah menerima insentif yang dijanjikan.

Evaluasi

Selama lima bulan program Kartu Prakerja berjalan, evaluasi terus dilakukan oleh penyelenggara. 

Dari evaluasi pertama yang hasilnya dirilis 5 Agustus lalu, lebih dari 450.000 penerima Kartu Prakerja berasal dari kelompok yang sesuai dengan kriteria dan tepat sasaran.

Setidaknya, 90 persen dari para penerima program ini adalah pengangguran atau pekerja informal yang terdampak Covid-19.

Sementara ditilik dari aspek pelatihan, Kemenko Bidang Perekonomian menilai sudah tepat secara mutu, harga, dan substansi.

Ini ditunjukkan dari 85 persen penerima yang menyatakan mendapatkan peningkatan kompetensi setelah menerima pelatihan.

Saat ini terdapat 7 platform digital, 4 mitra pembayaran dan 165 lembaga pelatihan yang menyediakan lebih dari 2.000 jenis pelatihan bagi para pesertanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com