Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Awal Vaksin Covid-19 Rusia Tunjukkan Respons Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 05/09/2020, 15:04 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang diproduksi Rusia, Sputnik-V, menghasilkan respons antibodi pada semua peserta dalam uji coba tahap awal.

Ilmuwan Rusia menerbitkan laporan pertamanya mengenai vaksin virus corona yang diproduksi negara tersebut pada Jumat (4/9/2020).

Dikabarkan BBC, laporan yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet tersebut menyatakan bahwa peserta mengembangkan antibodi untuk melawan virus dan tidak memiliki efek samping yang serius.

Baca juga: Saat Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona Sputnik V Kloter Pertama...

Rusia melisensikan vaksin untuk penggunaan lokal pada Agustus lalu, di mana negara ini menjadi yang pertama kali melakukannya, bahkan sebelum data apa pun dipublikasikan atau uji coba skala besar dimulai.

Para ahli lain menyampaikan bahwa uji coba tersebut terlalu kecil guna membuktikan efektivitas dan keamanan vaksin.

Kendati begitu, Moskow memuji hasil ini sebagai jawaban atas kritik yang ada.

Pada bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putih menjelaskan bahwa vaksin yang diproduksi telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan.

Baca juga: Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Ia menambahkan, putrinya sendiri pun telah mendapatkan suntikan vaksin tersebut.

Isi laporan

Dua uji vaksin, Sputnik-V, dilakukan antara Juni hingga Juli 2020. Masing-masing pengujian melibatkan 38 sukarelawan berusia 18-60 tahun.

Seluruhnya diberi vaksin, di mana tiga minggu kemudian diberikan vaksin penguat dan dipantau selama 42 hari.

Pemantauan ini menunjukkan bahwa seluruh peserta uji coba mengembangkan antibodi dalam waktu tiga minggu. Di antara efek samping paling umum yaitu sakit kepala dan nyeri sendi.

Baca juga: Viral Obat Sakit Kepala Untuk Rebus dan Bikin Empuk Daging, Apa Bahayanya?

Tidak ada plasebo dalam uji coba ini. Sukarelawan pun sadar bahwa mereka menerima suntikan vaksin.

"Uji coba jangka panjang yang besar termasuk perbandingan plasebo dan pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan keamanan jangka panjang dan efektivitas vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19," kata laporan tersebut.

Uji coba fase ketiga akan melibatkan 40.000 sukarelawan dari kelompok usia dan risiko yang berbeda.

Baca juga: Langsung Mandi Saat Cuaca Panas, Apa Reaksi pada Tubuh?

Melansir Reuters, vaksin Rusia diberi nama Sputnik-V sebagai tanda penghormatan satelit pertama di duna yang diluncurkan Uni Soviet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com