Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Penyerangan Mapolsek Ciracas dan Mudahnya Prajurit Termakan Hoaks

Kompas.com - 01/09/2020, 08:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hai, apa kabarmu? Agustus yang banyak tanggal merah ditambah cuti bersama baru saja kita lalui. Menyenangkan punya banyak hari libur. Mungkin itu yang kamu rasakan.

Namun, dampak dari banyaknya hari libur itu juga mengkahwatirkan. Salah satunya melonjaknya temuan pasien positif Covid-19.

Ada korelasi antara libur panjang dan lonjakan jumlah kasus positif Covid-19. Rekor baru jumlah kasus per hari pecah kira-kira setelah rangkaian tanggal merah yang ditambah cuti bersama.

Sabtu, 29 Agustus 2020, berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan 3.308 pasien positif Covid-19 dalam 24 jam dan membuat jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 169.195 orang.

Ini merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.

Rekor sebelumnya terjadi Rabu (27/8/2020) dengan 2.719 pasien tambahan dan pada 9 Juli 2020, dengan 2.657. Rekor-rekor itu terjadi salah satunya karena ada rangkaian tanggal merah atau libur nasional sebelumnya.

Bukan salah tanggal merah atau libur nasional sehinga rekor kasus positif terus pecah, tetapi disiplin kita yang beraktivitas lebih saat tanggal merah atau libur nasional.

Camat Kecamatan Cilandak Mundari (kiri) bersama jajarannya membawa peti jenazah saat melakukan kampanye bahaya COVID-19 di Jakarta, Senin (31/8/2020). Dalam kampanye tersebut petugas mengimbau sekaligus mengajak masyarakat baik pengguna jalan maupun warga untuk selalu melakukan gerakan 3M yaitu Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Camat Kecamatan Cilandak Mundari (kiri) bersama jajarannya membawa peti jenazah saat melakukan kampanye bahaya COVID-19 di Jakarta, Senin (31/8/2020). Dalam kampanye tersebut petugas mengimbau sekaligus mengajak masyarakat baik pengguna jalan maupun warga untuk selalu melakukan gerakan 3M yaitu Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
Di banyak tempat umum, masih kita jumpai orang tidak memakai masker. Jika memakai masker, cara pakainya keliru. Pedoman menjaga jarak juga kerap diabaikan.

Tempat cuci tangan dengan sabun yang sebelumnya banyak disediakan di tempat-tempat terjadinya kerumunan tidak lagi bisa digunakan karena tidak ada air atau sabun cuci tangan.

Intinya, kendornya disiplin kita, bukan tanggal merah, libur nasional atau cuti bersama penyebab pecahnya rekor. Pelonggaran kegiatan tidak dibarengi ketatnya penerapan protokol kesehatan tetapi sebaliknya. 

Kita sedang menuai penen dari apa yang kita tanam. Saya baharap, kamu tidak ikut-ikutan menanam hal-hal buruk bagi kesehatan dengan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Betul bahwa ada kabar baik dengan meningkatnya pasien sembuh. Pada periode yang sama, didapati penambahan 1.902 pasien Covid-19 yang sembuh dalam sehari.

Tambahan ini membuat total pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona mencapai 122.802 orang.

Angka ini sekaligus menunjukkan bahwa masih ada 46.393 kasus positif Covid-19 yang masih dirawat. Pada periode 28-29 Agustus 2020, 92 pasien Covid-19 meninggal dunia dan menambah jumlah angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 7.261 orang.

September sedang kita masuki. Kesadaran akan tingginya angka penularan Covid-19 ini semoga membuat kita lebih disiplin lagi dengan protokol kesehatan. Kita bisa berkontribusi baik untuk memutus rantai penyebaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com