Namun, hakim di Perancis memutuskan membebaskan para fotografer ini dari segala kesalahan dan tuduhan.
Sebaliknya, Paul, sopir mobil saat itu, dinyatakan bersalah karena memiliki kadar alkohol dalam darah yang melebihi batas legal saat terjadi kecelakaan dan mengonsumsi obat-obatan yang tidak cocok dengan alkohol.
Kemudian, menurut Britannica, pada tahun 2006, penyelidikan Scotland Yard atas insiden tersebut juga menyimpulkan bahwa pengemudi bersalah.
Akan tetapi, pada April 2008, hakim pemeriksaan di Inggris memutuskan, baik pengemudi maupun paparazzi sama-sama bersalah dalam insiden tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Bukan Lagi Planet dalam Tata Surya
Kematian Putri Diana yang disebut sebagai The People's Princess pun menjadi duka, tidak hanya bagi rakyat Inggris tetapi juga dunia.
Penghormatan untuk Putri Diana datang dari berbagai pihak di seluruh dunia.
Raturan orang berkumpul di rumah Putri Diana di London, Kesington Palace. Mereka meletakan bunga-bunga di gerbang sebagai bentuk penghormatannya.
Saat pemakaman, Sir Elton John menampilkan sebuah versi dari lagu klasiknya "Candle in the Wind", yang versi aslinya ditulis tentang aktris Marilyn Monroe.
Lirik di versi yang dinyanyikan pada pemakaman Putri Diana telah diubah oleh Bernie Taupin, untuk merefleksikan kehidupan dan kematian Diana.
Rekaman versi ini pun menjadi single pop tersukses dalam sejarah hingga kini dan berhasil terjual hingga lebih dari 30 juta kopi.
Goodbye England's rose
May you ever grow in our hearts
You were the grace that placed yourself
Where lives were torn apart.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.