Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembukaan Bioskop di Tengah Banyaknya Kasus Tanpa Gejala di Indonesia...

Kompas.com - 27/08/2020, 08:07 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kembali mewacanakan akan segera kembali membuka operasional bioskop.

Sebelumnya, wacana ini pernah muncul pada Juli lalu. Kala itu, pemerintah juga berencana membuka bioskop pada pertengahan Juli.

Namun, rencana ini ditangguhkan karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Kini, wacana ini dibuka kembali. Di DKI Jakarta, bioskop akan dibuka dalam waktu dekat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim, bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Menurut Wiku, orang-orang akan merasa bahagia ketika menonton film di bioskop.

Bahagia yang muncul disebut berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.

Klaim ini menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah ahli menilai, klaim imunitas ini absurd dan membuka peluang terjadinya klaster baru Covid-19.

Kekhawatiran ini beralasan karena banyaknya kasus tanpa gejala.

Pada awal Juni 2020, Achmad Yurianto, yang saat itu masih menjabat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, mengungkapkan, orang tanpa gejala (OTG) menjadi mayoritas kasus positif di Indonesia.

Hampir 80 persen kasus positif infeksi corona yang ditemukan berasal dari orang yang tidak memiliki gejala sama sekali.

Meski menerapkan protokol kesehatan, kekhawatiran soal penyebaran virus corona dari pembukaan bioskop tetap muncul.

Apalagi, sejumlah riset menunjukkan risiko penularan virus corona di ruang tertutup dengan ventilasi yang tidak baik.

Perbincangan soal ini juga ramai di media sosial, salah satunya dilontarkan akun @KawalCovid19.

Baca juga: Bioskop Akan Kembali Dibuka, Benarkah Dapat Tingkatkan Imunitas?

Amankah?

Menonton di bioskop dengan protokol kesehatan era new normalDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Menonton di bioskop dengan protokol kesehatan era new normal
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti bahwa penyebaran virus corona dapat melalui udara atau airbone.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com