Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembukaan Bioskop di Tengah Banyaknya Kasus Tanpa Gejala di Indonesia...

Kompas.com - 27/08/2020, 08:07 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pembukaan kembali bioskop di Indonesia dikhawatirkan dapat memunculkan klaster baru.

Saat ini, kasus pandemi Covid-19 secara global atau nasional mengalami tren peningkatan.

Menurut dia, Indonesia khususnya Pulau Jawa akan mengalami kondisi kritis akibat pandemi virus hingga akhir tahun 2020.

"Ditambah lagi cakupan tes yang masih minim. Hal ini menjadikan banyak orang yang membawa virus ini tidak terdeteksi, dan pada gilirannya akan berpotensi meningkatkan kesakitan dan kematian," kata Dicky, 26 Agustus 2020.

Tidak terdeteksinya orang-orang positif Covid-19, mengancam semua kegiatan di dalam ruangan, termasuk di bioskop.

Pembukaan bioskop dengan hanya mengandalkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu, penggunaan masker, dan meminta penontonnya cuci tangan dinilai tidak cukup.

"Walaupun dalam hal ini dilakukan prokotol kesehatan, namun sekali lagi dalam kegiatan indoor ini, di mana penularan masih relatif tinggi, tentu protokol kesehatan tidak akan terlalu efektif dalam mencegah penularan," kata dia.

Perlu sistem sirkulasi dan ventilasi udara dalam bioskop dapat disesuaikan dengan kebutuhan pandemi saat ini.

Selain itu, perlu pemasangan filter udara seperti penggunaan HEPA filters, karena mempunyai MERV ratings yang tinggi.

MERV atau minimun efficiency reporting value merupakan rating untuk mengukur kemampuan suatu filter dalam menyaring partikel kecil.

MERV dengan rating tinggi menjadi pelindung yang terbaik.

Baca juga: Pemerintah Berencana Buka Kembali Bioskop, Bagaimana di Negara Lain?

Inovasi bioskop luar ruangan

Dicky mengatakan, jika ingin membuka operasional bioskop, pelaku usaha dapat mengembangkan inovasi seperti mengalihkan bioskop menjadi di luar ruangan.

"Seperti yang terjadi di beberapa tempat di luar, ada biskop di tempat terbuka yang para pengunjngnya menggunakan mobil. Akan relatif meminimalisir terjadinya penularan," paparnya.

Risiko penularan Covid-19 di biskop akan sangat tinggi jika tidak dilakukan sejumlah pembatasan.

Pembatasan tersebut meliputi mengurangi kapasitas penonton hingga 20-25 persen saja dan menerapkan registrasi secara online.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com