Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

110 Relawan di Bandung Telah Disuntik Vaksin Corona, Tim Uji Klinis Klaim Tak Ada Keluhan

Kompas.com - 24/08/2020, 16:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji Klinis fase 3 kandidat vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac, masih berlangsung di Bandung, Jawa Barat.

Proses penyuntikan calon vaksin virus corona kepada para relawan ini dilakukan secara bertahap.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy, Fadlyana, mengungkapkan kloter 1 terdapat 110 orang relawan yang disuntik vaksin tersebut pada 11-15 Agustus.

"(Total peserta uji klinis kloter pertama adalah) 110 (relawan), (mereka) tidak ada keluhan," kata Eddy saat  dihubungi Senin (24/8/2020).

Meski tidak ada keluhan kesehatan yang spesifik, Eddy belum bisa memastikan apa efek vaksin ini terhadap tubuh manusia yang menerimanya.

"Baru besok dikumpulkan data-data," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Siapkan 290 Juta Dosis Vaksin Covid-19 hingga 2021

Mengutip pemberitaan Kompas.com, 21 Agustus 2020, ada relawan yang mengaku mengalami pusing, ada juga seorang relawan yang menyebut nafsu makannya meningkat setelah menerima suntikan calon vaksin Covid-19 itu.

Namun, Eddy menyebut hal itu sebagai respons pribadi dari relawan, yang bisa saja ditentukan oleh banyak faktor.

Tambah 150 relawan akan disuntik

Untuk kloter kedua uji klinis calon vaksin Covid-19 dari China ini akan dimulai pada Jumat (28/8/2020).

"Besok baru skrining dulu, Jumat penyuntikan," ungkap Eddy.

Kloter kedua akan diikuti oleh 150 relawan, lebih banyak dari kloter pertama.

Untuk total relawan yang terlibat, Eddy menyebut jumlahnya ada ribuan dan itu sudah mencukupi kebutuhan uji klinis yang akan dilakukan hingga tahun depan.

"Sampai bulan November diperkirakan 540 orang. Kemudian Januari nanti sekitar 1.620 orang. Sekitar 10 persen (relawan gagal), kebanyakan karena hipertensi. Enggak bisa masuk, karena syaratnya harus sehat," kata Eddy.

Sebelumnya, pemerintah RI telah menandatangi surat pemesanan 50 juta dosis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac.

Indonesia, dalam hal ini PT Bio Farma, akan menerima bulk atau konsentrat ready to fill (RTF) vaksin itu sejumlah yang dipesan.

Berdasarkan keterangan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Erick Thohir, nantinya dari perjanjian pemesanan ini Indonesia juga akan diuntungkan dengan adanya transfer teknologi.

Sehingga, ke depan bisa memproduksi vaksin serupa.

Baca juga: Sudah 110 Relawan Uji Klinis Disuntik Calon Vaksin Covid-19, Ini Aneka Reaksinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com