Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomor 3 Tertinggi di Dunia, Bagaimana Penyebaran Kasus Covid-19 di India?

Kompas.com - 24/08/2020, 15:18 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pada bulan Juni, India mulai menggunakan alat tes yang lebih murah dan lebih cepat, tetapi disebut kurang akurat.

Para ahli memperingatkan bahwa penggunaan alat tes tersebut memerlukan pengetesan ulang yang teratur, sebuah kondisi yang tidak selalu dapat dilakukan.

Kasus-kasus meningkat lebih cepat dari kemampuan laboratorium melakukan pengujian saat India mulai melakukan pelonggaran pembatasan.

Saat itu, pemerintah masih menggunakan tes molekular untuk mendeteksi kode genetik virus.

Namun, mereka memutuskan untuk menunjang metode itu dengan tes yang lebih cepat dengan menguji antigen atau protein virus.

Meskipun kurang akurat, tes ini lebih murah dan dapat diketahui hasilnya dalam hitungan menit. 

Melansir Arab News, Minggu (23/8/2020), sampel yang telah diuji menggunakan kedua metode tersebut meningkat dari 5,6 juta di pertengahan Juni menjadi 26 juta dua bulan setelahnya. 

Hmpir sepertiga dari seluruh tes dilakukan menggunakan uji antigen ini.

Para ahli pun memperingatkan, karena perbedaan keakuratan dua tes tersebut, hasil dari keduanya harus diidentifikasi secara terpisah untuk benar-benar meninjau penyebaran infeksi dengan lebih baik. 

Tes antigen sendiri disebut tidak dapat mendeteksi banyak pasien di awal infeksi karena tingkat virus yang masih rendah.

Menurut Dr Ashish Jha, Direktur Global Health Institute Harvard, hasil tes antigen negatif tidak menjamin bahwa seseorang bebas virus. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian secra teratur.

Baca juga: India Lakukan Tes Covid-19 Satu Juta per Hari, Bagaimana Metodenya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com