Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nomor 3 Tertinggi di Dunia, Bagaimana Penyebaran Kasus Covid-19 di India?

Melansir data laman Worldometers, Senin (24/8/2020) siang, jumlah total kasus virus corona di India telah melewati angka 3 juta.

Sementara, total kasus kematian yang telah tercatat sebanyak 57.692 dan lebih dari 2,3 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

Meskipun pandemi terus terjadi di India, disebut mulai adanya pelambatan dalam tingkat pertumbuhan kasus positifnya. 

Bagaiamana sebaran kasusnya saat ini?

Sebaran kasus 

Kasus-kasus di India tersebar di berbagai distrik. Berikut adalah 10 distrik dengan jumlah total kasus Covid-19 tertinggi di India:

Sebelumnya, melansir Reuters, Sabtu (22/8/2020), rata-rata peningkatan kasus baru di sejumlah wilayah India cukup tinggi.

Salah satunya adalah Mumbai, dimana rata-rata kasus baru virus corona mencapai lebih dari 1.000 setiap harinya. 

Minggu lalu, India telah melakukan pengujian virus corona sebanyak 900.000 dalam satu hari.

Kementerian Kesehatan mengatakan, meskipun peningkatan pengujian dilakukan, positivity rate yang ditunjukkan tetap rendah. 

Adapun positivity rate terbaru masih berada di bawah 10 persen, yaitu sekitar 8,6 persen pada satu minggu terakhir.

Selain peningkatan tes yang dilakukan pemerintah, jumlah pengetesan yang dilakukan oleh laboratorium swasta juga meningkat, dengan proporsi 10-12 persen dari total tes yang dilaksanakan.

Dari 1.511 laboratorium yang ada, 983 di antaranya merupakan milik pemerintah.

Kekhawatiran ahli 

Peningkatan kapasitas pengujian yang dilakukan oleh India tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran para ahli.

Pada bulan Juni, India mulai menggunakan alat tes yang lebih murah dan lebih cepat, tetapi disebut kurang akurat.

Para ahli memperingatkan bahwa penggunaan alat tes tersebut memerlukan pengetesan ulang yang teratur, sebuah kondisi yang tidak selalu dapat dilakukan.

Kasus-kasus meningkat lebih cepat dari kemampuan laboratorium melakukan pengujian saat India mulai melakukan pelonggaran pembatasan.

Saat itu, pemerintah masih menggunakan tes molekular untuk mendeteksi kode genetik virus.

Namun, mereka memutuskan untuk menunjang metode itu dengan tes yang lebih cepat dengan menguji antigen atau protein virus.

Meskipun kurang akurat, tes ini lebih murah dan dapat diketahui hasilnya dalam hitungan menit. 

Melansir Arab News, Minggu (23/8/2020), sampel yang telah diuji menggunakan kedua metode tersebut meningkat dari 5,6 juta di pertengahan Juni menjadi 26 juta dua bulan setelahnya. 

Hmpir sepertiga dari seluruh tes dilakukan menggunakan uji antigen ini.

Para ahli pun memperingatkan, karena perbedaan keakuratan dua tes tersebut, hasil dari keduanya harus diidentifikasi secara terpisah untuk benar-benar meninjau penyebaran infeksi dengan lebih baik. 

Tes antigen sendiri disebut tidak dapat mendeteksi banyak pasien di awal infeksi karena tingkat virus yang masih rendah.

Menurut Dr Ashish Jha, Direktur Global Health Institute Harvard, hasil tes antigen negatif tidak menjamin bahwa seseorang bebas virus. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian secra teratur.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/24/151835565/nomor-3-tertinggi-di-dunia-bagaimana-penyebaran-kasus-covid-19-di-india

Terkini Lainnya

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke