Apabila skenario seperti ini benar terjadi, maka negara-negara maju mendapatkan akses prioritas terkait akses terhadap vaksin corona.
Hal ini pun bisa membuat negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah berada dalam ambang ketidakpastian.
Hadirnya COVAX pun diharapkan dapat membantu memastikan distribusi vaksin yang adil.
Baca juga: Kasus Corona Meningkat, Bisakah Pembuatan Vaksin Dipercepat?
Menurut laporan terbaru, sebanyak 75 negara telah menyatakan keinginannya bergabung dengan COVAX, dan mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan vaksin corona.
Menurut perkiraan WHO, langkah seperti ini akan memastikan setidaknya 20 persen populasi mendapatkan vaksin corona sejak awal.
Di saat yang sama, COVAX juga dapat membantu negara-negara yang secara individu tidak mempunyai cukup sumber daya atau kekuatan finansial untuk menandatangani perjanjian terpisah dengan pembuat vaksin guna memastikan mendapatkan akses terhadap vaksin.
WHO bukan satu-satunya badan kesehatan yang mengerjakan inisiatif semacam ini.
Bill Gates, yang sebelumnya menyoroti masalah pendistribusian yang tidak meraka, juga bekerja pada aliansi serupa.
Yayasan Bill and Melinda Gates, bekerja sama dengan GACI dan CEPI, untuk memastikan negara berkembang mendapat akses yang mudah terhadap vaksin.
Institut Serum India menjadi produsen vaksin terbaru yang menandatangani kesepakatan dengan yayasan tersebut.
Baca juga: Jangan Terlalu Ekspektasi Tinggi pada Vaksin Virus Corona, Kenapa?
Menurut laporan, dukungan baru seperti ini akan memastikan pasokan minimal 100 juta dosis ke negara yang berisiko, dengan memenuhi syarat harga yang ekonomis.
Yayasan yang dikembangkan Bill Gates telah menjanjikan dana sebesar 150 juta dollar AS untuk mempercepat pembuatan vaksin.
Selain itu, yayasan tersebut juga berinvestasi pada beberapa kandidat vaksin yang berbeda, dengan tujuan memprioritaskan pengembangan vaksin.
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.