KOMPAS.com - Setelah tidur semalaman, tidak jarang kita bangun dan mendapati bantal atau seprai tempat tidur kita basah oleh iler.
Iler adalah kelebihan liur yang keluar dari mulut. Hal ini terjadi karena saat malam refleks tubuh manusia untuk menelan berkurang, sehingga liur bisa mengumpul dan sebagian keluar dari mulut.
Istilah medis untuk ngiler yang berlebihan adalah sialorrhea dan hypersalivation.
Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?
Melansir Healthline, Minggu (2/8/2020) meski ngiler saat tidur adalah sesuatu yang cukup wajar, namun hal itu bisa juga menjadi gejala dari gangguan tidur, kondisi neurologis, dan kondisi kesehatan lainnya.
Ngiler berlebihan bisa terjadi setelah seseorang mengalami stroke, cerebral palsy, atau juga multiple sclerosis.
Berikut adalah beberapa penyebab mengapa seseorang bisa ngiler saat tidur:
Posisi tidur
Penyebab ngiler yang paling umum ternyata masih berhubungan dengan pengaruh gravitasi, yakni posisi tidur.
Ketika seseorang tidur, posisinya memengaruhi pengumpulan liur dalam mulut.
Orang-orang yang tidur menyamping atau tengkurap, lebih sering ngiler ketika tidur. Terutama, bila mereka bernapas melalui mulut atau memiliki saluran sinus yang sempit.
Hal ini menyebabkan liur mengumpul dan keluar dari celah bibir ketika mulut terbuka untuk bernapas.
Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur atau Sleeping Beauty Syndrome
Sinus tersumbat
Jika seseorang mengalami hidung tersumbat karena pilek atau infeksi, mereka mungkin akan mendapati produksi air liur mereka lebih banyak dari biasanya.
Sementara itu, jika seseorang sering mengalami radang, penyumbatan saluran sinus, atau sinus yang lebih sempit dari orang lain, mereka mungkin ngiler setiap tidur.
Hal ini disebabkan sinus yang tersumbat membuat seseorang lebih mungkin bernapas melalui mulut saat tidur, dan "pernapasan mulut" menyebabkan lebih banyak air liur keluar dari mulut.
Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala Kok Bisa Sebabkan Pilek?