Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Dianggap Mematikan bagi Pejuang dan Aktivis Lingkungan

Kompas.com - 01/08/2020, 19:57 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Dari 2018 hingga 2019, deforestasi tanah adat meningkat sebesar 74 persen. Sementara 24 pembunuhan pembela tanah di Brazil, 90 persen di antaranya terjadi di Amazon.

Kekerasan di Amazon muncul ketika Bolsonaro memperkenalkan RUU kontroversial pada 2019 yang menyerukan legalisasi penambangan komersial di tanah adat.

Dia juga disebut "secara aktif mendorong kekerasan" terhadap para pembela tanah adat melalui pidato-pidato yang bermuatan kebencian.

Pada Juni tahun lalu, dilaporkan bahwa belasan penambang yang mengenakan seragam militer menyerbu komunitas Wajapi di Amazon Brazil, menikam dan membunuh salah satu pemimpinnya.

Baca juga: Jokowi Bandingkan Kasus Covid-19 Indonesia dengan AS dan Brazil

Meksiko

Sebanyak 18 pembela tanah dan pejuang lingkungan terbunuh pada 2019 di Meksiko.

Mereka yang terbunuh di antaranya Otilia Martínez Cruz (60) dan putranya Gregorio Chaparro Cruz (20) yang ditemukan tewas di luar rumah mereka di kota El Chapote, kawasan barat laut Meksiko pada 1 Mei 2019.

Pembunuhan terhadap para pembela pribumi Tarahumara itu diduga sebagai bentuk pembalasan atas upaya mereka dalam menghentikan deforestasi ilegal tanah leluhur mereka di Sierra Madre.

Honduras

Pembunuhan terhadap aktivis lingkungan di Honduras meningkat dari 4 orang pada 2018 menjadi 14 orang pada 2019.

Serangan mematikan terhadap aktivis sangat lazim menimpa perempuan, melanjutkan tren kenaikan sejak aktivis Honduras dan pemimpin adat Berta Caceres dibunuh secara brutal pada tahun 2016.

"Perempuan memiliki kepemimpinan penting dalam perang melawan perusahaan ekstraktif dan kelompok kriminal yang ingin mengambil tanah mereka," kata Pembela Hak Asasi Perempuan, Marusia Lopez.

Orang-orang Afro-pribumi Garifuna yang tinggal di pantai timur secara khusus menjadi sasaran pada tahun 2019 karena mempertahankan tanah mereka.

Romania

Dua penjaga hutan yang melawan penebangan liar terbunuh pada 2019.

Romania memiliki lebih dari setengah hutan purba yang tersisa di Eropa dan dijuluki sebagai "paru-paru Eropa".

Laporan Global Witness mencatat bahwa ada ratusan ancaman dan serangan terhadap penjaga hutan sebelum mereka dibunuh.

Meski masyarakat menentang pembalakan liar dan menuntut penyelidikan atas serangan itu, hingga saat ini tak ada yang dituntut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com