Perihelion Merkurius terjadi rata-rata setiap 88 hari sekali.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Pertama Indonesia Palapa A1 Diluncurkan
Andi menjelaskan, Bulan akan berada pada titik terjauh dari Bumi (apogee) pada pukul 20.46.52 WIB dengan jarak 407.076 kilometer, iluminasi 69,8 persen (fase Benjol Akhir) dan lebar sudut 29,5 menit busur.
"Bulan terletak di konstelasi Pisces ketika apogee nanti," ujar Andi.
Akan tetapi, Bulan baru dapat disaksikan ketika terbit pada pukul 22.30 WIB di arah Timur dan terbenam keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB di arah Barat.
Baca juga: Catat, Ini Daftar 10 Asteroid Besar yang Dekati Bumi Sepanjang 2020
Konjungsi Bulan Mars dapat disaksikan sejak pukul 22.30 WIB di arah Timur.
Kemudian, akan berakhir ketika senja bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) di arah Barat-Barat Laut.
Ketika konjungsi Bulan-Mars, Bulan akan terpisah sejauh 4,3 persen terhadap Mars.
Puncak fase perbani akhir akan terjadi pada 11 Agustus 2020 pukul 23.44.38 WIB.
Bulan berjarak 401.942 km dari Bumi dan akan tampak dengan lebar sudut 29,7 menit busur.
"Ketika fase perbani akhir, Bulan akan terbit di sekitar tengah malam di arah Timur-Timur Laut dan berkulminasi di arah Utara ketika Matahari terbit," terang Andi.
Bulan terbenam di arah Barat-Barat Laut di sekitar tengah hari. Bulan berada di Manzilah Botein (Delta Arietis) di konstelasi Aries.
Baca juga: Berikut Foto Komet Neowise di Indonesia dan Analisis Lapan Terkait Penampakannya...
Hujan Meteor Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus dan puncaknya terjadi pada 12-13 Agustus 2020.
"Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus," kata Andi.
Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.
Selain itu, hujan meteor ini dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) ketika titik radian berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian 25,3 derajat.
"Intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 kilometer per jam," jelasnya.
Baca juga: Dapat Disaksikan Mulai Nanti Sore, Berikut Cara Memotret Fenomena Langka Komet Neowise
Venus akan mencapai elongasi maksimum di arah barat pada 13 Agustus 2020 pukul 07.21 WIB sebesar 46 derajar.
Venus berjarak 105,7 juta kilometer dari Matahari ketika elongasi maksimum.
"Venus terletak di 20 derajat sebelah Utara Matahari dengan ketinggian 41,3 derajat dan berada di Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) Konstelasi Gemini," kata Andi.
Venus dapat diamati dengan mata telanjang karena magnitudonya mencapai -4,3 dan lebar sudut 23,8 detik busur.
Elongasi maksimum barat Venus terjadi rata-rata setiap 19 bulan sekali, terakhir terjadi pada 6 Januari 2019 dan akan terjadi lagi pada 21 Maret 2022 bertepatan dengan Ekuinoks Aries.
Baca juga: Tahukah Anda, Ternyata Kerang Punya 100 Mata!
Dikotomi adalah nama lain dari fase perbani atau kuartir atau kuadratur.
Secara umum, dikotomi adalah konfigurasi ketika Bumi, planet dan Matahari membentuk sudut siku-siku atau 90 derajat.
"Hal ini membuat bagian planet (yakni Venus) yang teramati dari Bumi akan tampak bercahaya 50 persen dari luas piringan," kata dia.
Secara umum, lanjutnya, terjadinya dikotomi Venus hanya berselisih beberapa jam dengan elongasi maksimum Venus (baik di Barat maupun Timur), hal ini karena orbit Venus tidak tepat berimpit dengan ekliptika.
Baca juga: Mengenal Rule of 20 untuk Atasi Mata Lelah
Puncak konjungsi Bulan-Venus sebenarnya terjadi pada 15 Agustus 2020 pukul 20.12 WIB dengan jarak pisah 3,7 derajat.
Akan tetapi, konjungsi ini baru dapat disaksikan pada keesokan harinya, 16 Agustus 2020 pukul 03.30 WIB ketika Bulan terbit di arah Timur-Timur Laut dengan jarak pisah 6,4 derajat.
"Ketika konjungsi Bulan-Venus terjadi, Bulan dalam fase sabit akhir dengan iluminasi 13 persen dan berjarak 382.250 kilometer dari Bumi, sedangkan Venus dalam fase benjol dengan iluminasi 51,6 persen dan berjarak 109,2 juta kilometer dari Matahari," ucap Andi.
Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?