Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Lebih Suka Membeli Ponsel "High End" Meski Ilegal?

Kompas.com - 29/07/2020, 11:56 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - YouTuber sekaligus pemilik PS Store, Putra Siregar ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan perdagangan ponsel ilegal atau ponsel black market (BM) pada Kamis (23/7/2020).

Putra merupakan pengusaha ponsel high end atau ponsel dengan merek dan harga yang cukup bersaing.

Sejauh ini, pihak Bea Cukai telah menyita ratusan ponsel berbagai merek yang diduga dijual Putra karena dianggap produk ilegal.

Kendati demikian, seperti diberitakan Kompas.com (29/7/2020), Putra mengaku dijebak terkait kasus tersebut.

Baca juga: Kisah di Balik APD Fashionable yang Viral di Medsos...

Diketahui, penjualan ponsel yang dilakoni Putra membuat dirinya dikenal di kota asalnya, Batam, sekaligus para selebriti papan atas.

Ia memiliki toko ponsel yang cukup besar di Batam dengan nama PS Store dengan slogan "Hape Pejabat, Harga Merakyat".

Dari slogan tersebut, sejumlah ponsel seperti iPhone dapat dijual dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang dengan harga yang ditawarkan pada toko resmi.

Dengan harga murah, banyak orang yang tergiur dan membeli ponsel tersebut, tanpa mengindahkan risiko ke depannya.

Baca juga: Viral soal Moebius Syndrome, Apa Itu?

Lantas, mengapa orang-orang cenderung membeli produk black market?

Psikolog dari Universitas Indonesia (UI), Dr Rose Mini Agoes Salim mengungkapkan, mereka yang membeli ponsel black market tidak tahu bahwa apa dampak yang akan dialaminya ketika membeli ponsel tersebut.

"Mereka impact-nya tidak tahu. Kalau dia bisa beli yang murah, barangnya lagi viral atau heboh di masyarakat, bagi dia itu untuk menaikkan harga dirinya, meningkatkan kepercayaan dirinya, dan untuk prestis," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

Hal tersebut yang membuat seseorang menjadi tidak memikirkan dampak yang bakal terjadi ke depannya setelah membeli barang ilegal.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Cabai di Situbondo Oleng hingga Senggol Pemotor

Tertarik harga murah

Perempuan yang biasa akrab disapa Bunda Romi ini menjelaskan, orang-orang cenderung membeli barang black market lantaran barang tersebut memiliki bentuk yang serupa, kelengkapan yang serupa, namun dengan harga murah.

Selain itu, terkadang barang tersebut tidak diberi tahu oleh penjualnya mengenai status barang itu adalah barang black market.

Bahkan, si penjual ada yang enggan memberi tahu bahwa barang tersebut tidak teregistrasi di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com