"Jadi itu yang dijadikan alasan mengapa orang-orang memilih membeli barang black market di Indonesia," kata dia.
"Ibaratnya risiko hanya tidak terdaftar saja, tapi pembeli tidak tahu menahu dampak tidak terdaftar ini apa saja," lanjut dia.
Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM
Menurut Romi, orang yang membeli barang black market cenderung tidak berpikir lebih jauh, karena mereka tidak melihat dampak langsung dari membeli barang ilegal.
Bagi mereka fitur untuk menelepon, bersosial media, dirasa sudah cukup.
Oleh karena itu, mereka tidak memikirkan dampak negatif yang konkret.
Selain itu, penjual barang-barang black market biasanya menawarkan produk barang high end atau yang jarang ada di masyarakat.
Hal inilah yang mendorong seseorang untuk ingin segera memiliki produk tersebut.
Baca juga: Menilik Fenomena Masyarakat yang Nekat Ngemal dan Abaikan Protokol Kesehatan...
Di sisi lain, Romi mengungkapkan, orang-orang ingin membeli produk tersebut dengan harga murah, lantaran ingin meningkatkan kepercayaan dirinya.
"Jadi, manusia itu kalau kepercayaan dirinya ditempelkan pada barang-barang atau hal-hal yang di luar dirinya, maka dia pasti akan mencari hal-hal yang bisa dia beli atau yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya," kata dia.
Tidak hanya ponsel, sejumlah barang lain seperti baju, tas, sepatu bermerek, dan barang lainnya.
Padahal, rasa kepercayaan diri yang lebih nyaman dan abadi dapat dilihat dari kelebihan yang ada pada diri masing-masing orang.
"Misalnya, kemampuan dia berbicara, kecerdasannya, kemampuan untuk memutuskan sesuatu, kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Itu yang harusnya menjadi poin-poin untuk meningkatkan kepercayaan dirinya," lanjut dia.
Baca juga: Viral Unggahan soal Pacar yang Posesif, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Romi menyampaikan, hal tersebut yang sering tidak disadari oleh sejumlah orang.
Menurutnya, mereka hanya terbawa lingkungan pergaulannya, sehingga menimbulkan rasa pamer di mana ia melihat orang-orang banyak memakai produk tersebut, dan ia juga harus memakai barang tersebut.
Terkait hal ini, Romi menambahkan, barang-barang itu akan tetap dibeli meski orang tersebut tidak begitu membutuhkannya.