Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya Kucing Peliharaan di Inggris Dites Positif Covid-19

Kompas.com - 28/07/2020, 20:15 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor kucing peliharaan di Inggris telah dites positif untuk jenis virus corona Covid-19 yang menyebabkan pandemi saat ini.

Para ahli mengatakan bahwa ini merupakan kasus infeksi yang dikonfirmasi pada hewan, tapi tidak berarti penyakit ini menyebar ke manusia oleh hewan peliharaan mereka.

Diperkirakan, kucing itu terkena corona virus dari pemiliknya, yang sebelumnya dinyatakan positif terkena virus. Namun saat ini, keduanya sudah dinyatakan sembuh.

Pejabat kesehatan menekankan, kasus seperti ini sangat jarang dan tidak ada alasan untuk khawatir.

"Ini adalah peristiwa yang sangat langka, dengan hewan yang terinfeksi hingga saat ini hanya menunjukkan tanda-tanda klinis ringan dan pulih dalam beberapa hari," kata Kepala Petugas Kesehatan Hewan Inggris Christine Middlemiss seperti dilansir dari BBC, Senin (27/7/2020).

Menurut dia, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan secara langsung menularkan virus kepada manusia.

"Kami akan terus memantau situasi ini dengan seksama dan akan memperbarui panduan kami kepada pemilik hewan peliharaan jika situasinya berubah," ujarnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Melindungi Hewan Peliharaan dari Infeksi Virus Corona?

Untuk perlindungan kesehatan, Direktur Public Health England Yvonne Doyle menyarankan orang-orang untuk mencuci tangan secara teratur, termasuk sebelum dan sesudah kontak dengan hewan.

Bulu binatang dapat membawa virus untuk sementara waktu, jika hewan peliharaan berhubungan dengan seseorang yang sakit.

Diagnosis awal virus herpes

Seorang dokter hewan swasta awalnya mendiagnosis virus herpes kucing, infeksi pernapasan kucing yang umum, namun sampel juga diuji untuk SARS-Cov-2 sebagai bagian dari program penelitian.

Ada sejumlah kecil kasus yang dikonfirmasi pada hewan peliharaan di negara-negara lain di Eropa, Amerika Utara dan Asia.

"Saran kami kepada pemilik hewan peliharaan yang memiliki Covid-19 atau yang terisolasi sendiri dengan gejala tetap membatasi kontak dengan hewan peliharaan mereka sebagai tindakan pencegahan," tutur Daniella Dos Santos, Presiden British Veterinary Association.

Selain itu, direkomendasikan pula agar pemilik yang dipastikan atau diduga memiliki Covid-19 harus menyimpan kucing peliharaan di dalam ruangan jika memungkinkan, tapi hanya jika kucing tersebut senang disimpan di dalam ruangan.

"Beberapa kucing tidak bisa tinggal di dalam rumah karena alasan medis yang berhubungan dengan stres," ujarnya.

Baca juga: Riset: Hewan Peliharaan Sulit Terpapar Corona dan Tularkan ke Manusia

Sementara itu, dikabarkan usatoday, hasil tes terhadap kucing ini dikonfirmasi minggu lalu di laboratorium di Weybridge di Inggris Tenggara, di mana ini diumumkan pada Senin (27/7/2020).

Infeksi Covid-19 pada hewan

Ini merupakan kasus infeksi hewan pertama yang dikonfirmasi di Inggris. Sebelumnya, kasus infeksi virus corona pada hewan juga ditemukan di sejumlah negara. 

Pada awal April, seekor harimau di Kebun Binatang Bronx menjadi hewan pertama di Amerika Serikat yang dinyatakan positif Covid-19, setelah salah satu pengasuhnya dipercaya telah menularkan virus ke hewan tersebut.

Dua kucing di New York juga menjadi hewan peliharaan pertama di Amerika Serikat yang positif setelah menderita gejala pernapasan ringan.

Hewan-hewan itu berasal dari daerah yang terpisah, dan pejabat kesehatan percaya manusia menginfeksi keduanya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, anjing, kucing, dan beberapa hewan lain dapat terinfeksi virus corona.

Namun pejabat kesehatan tidak tahu berapa banyak hewan yang dapat terinfeksi dan diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana penyebarannya di antara hewan.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Cukup Bukti Penularan Covid-19 dari Hewan Peliharaan

Para ilmuwan masih meneliti asal-usul virus corona jenis baru ini, tapi beberapa percaya bahwa virus berasal dari kelelawar dan kemudian melompat ke spesies perantara sebelum menyebar ke manusia di pasar hewan di Wuhan, China.

Risiko penularan rendah

Namun, CDC mengatakan jika risiko hewan menyebarkan Covid-19 kepada orang dianggap rendah, dan cara utama penyebaran virus dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan.

CDC tidak merekomendasikan pengujian hewan peliharaan untuk Covid-19 saat ini.

Namun, dikatakan bahwa orang yang menderita Covid-19 harus memperlakukan hewan peliharaannya seperti manusia dan membatasi kontak dengan hewan-hewan tersebut jika memungkinkan.

Demikian pula, pemilik hewan peliharaan harus membatasi kontak hewan peliharaannya dengan orang di luar anggota keluarga.

Pada bulan Mei, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine juga menemukan bahwa kucing dapat menularkan virus corona ke kucing lain.

Baca juga: BKN Rilis Jadwal Pelaksanaan CPNS Terbaru, Ini Info Lengkapnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com