Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Juli 1953, Gencatan Senjata Akhiri Perang Korea

Kompas.com - 27/07/2020, 10:04 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber History

Pada Juli 1950, pasukan Amerika Serikat memasuki perang atas nama Korea Selatan.

Menurut Amerika, perang ini adalah perang melawan kekuatan komunisme internasional.

Setelah beberapa kali pertempuran di paralel ke-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan.

Para pejabat Amerika dengan cemas kemudian menyusun semacam gencatan senjata dengan Korea Utara.

Mereka khawatir jika Perang Korea akan meluas dan melibatkan kekuatan besar lainnya, sehingga memicu timbulnya Perang Dunia III.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Novel Harry Potter and the Deathly Hallows Dirilis

Ancaman serangan nuklir

Pada Juli 1951, Presiden AS Harry Truman dan komandan militernya memulai pembicaraan damai di P'anmunjom. Namun, pertempuran terus berlanjut sepanjang paralel ke-38 saat negosiasi mengalami kebuntuan.

Dalam Pemilihan Presiden AS 1952, kandidat Partai Republik Dwight D. Eisenhower mengkritik keras penanganan perang oleh Presiden Harry S. Truman.

Setelah kemenangannya, Eisenhower menepati janjinya untuk "pergi ke Korea."

Perjalanannya meyakinkan dia bahwa sesuatu yang baru diperlukan untuk memecahkan kebuntuan diplomatik pada pembicaraan damai yang telah dimulai pada Juli 1951.

Eisenhower secara publik mulai mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat mungkin menggunakan persenjataan nuklirnya untuk memecahkan kebuntuan militer di Korea.

Dia mengizinkan Pemerintah Nasionalis China di Taiwan untuk mulai melancarkan serangan udara ke China daratan.

Presiden juga menekan sekutunya, Korea Selatan, agar mengurangi beberapa tuntutannya untuk mempercepat proses perdamaian.

Entah karena khawatir akan ancaman serangan nuklir Eisenhower atau karena alasan lain, pada Juli 1953 semua pihak yang terlibat dalam konflik akhirnya bersedia menandatangani perjanjian untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bruce Lee Meninggal Dunia dalam Usia 32 Tahun

Belum ada kesepakatan

Sejak dimulainya Perang Korea hingga saat ini, belum ada hasil akhir yang dicapai. Tidak ada perdamaian di antara kedua negara tersebut, hanya gencatan senjata.

Secara keseluruhan, sekitar 5 juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam perang yang berlangsung selama tiga tahun, sementara semenanjung Korea masih terbelah hingga hari ini.

Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil.

Jumlah korban sipil ini lebih tinggi daripada Perang Dunia II dan Perang Vietnam.

Hampir 40.000 orang Amerika tewas dalam aksi di Korea, dan lebih dari 100.000 lainnya terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com