Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik APD Fashionable yang Viral di Medsos...

Kompas.com - 24/07/2020, 19:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Karena selama pandemi ini banyak sekali pekerjaan yang terhenti, termasuk saya, karena saya awalnya seorang penjahit gaun pesta," lanjut dia.

Meski tidak memiliki pengalaman membuat baju hazmat, Ivan dan teman-temannya pun mempelajari pembuatan baju tersebut dan berkonsultasi dengan konsumennya yang juga seorang dokter yakni drg. Nina Agustin.

Ia mengaku, berkonsultasi dengan Nina mengenai kenyamanan APD, seperti apa rasanya, dan hal itulah yang menjadikannya semangat dalam mengkreasikan baju APD.

Baca juga: Pantau Kebutuhan APD Rumah Sakit dan Fasyankes di Laman Kawalrumahsakit.id

Terjual sampai ke luar pulau

Ivan mengungkapkan telah memproduksi dan mendistribusikan sekitar 50-an APD ke sejumlah daerah, mulai dari Jakarta, Banjarmasin, Maluku dan daerah lainnya. 

Untuk satu APD, menurutnya membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Dalam sekali jalan, ia mampu memproduksi empat baju APD selama tiga hari bersama teman-teman penjahitnya.

Adapun bahan yang digunakan telah terstandar seperti APD pada umumnya dan bersifat parasut.

"Untuk masalah standarnya, dari bahan sudah standar, karena kita berangkat dari UKM ya, kalau dari UKM dari awal sistemnya pakai jahit. Saya pilih kain bahan kaftan, kain ini bersifat ulet, tidak terlalu kaku," ujar Ivan.

Menariknya, meski bergambar dengan warna-warna yang cemerlang, APD buatan Ivan ini dapat dicuci berkali-kali, tetapi dengan ketentuan bahan yang terkandung tidak mengalami kerusakan.

Baca juga: Rawat Pasien Corona dengan APD Minim, Dokter AS: Kami Berperang Tanpa Amunisi

Apakah aman untuk menangani pasien Covid-19?

Seperti yang diketahui, petugas kesehatan akan memakai APD guna mencegah tertularnya virus corona dari pasiennya.

Ivan pun telah memahami kondisi ini.

Ia menjelaskan, APD buatannya aman untuk digunakan nakes meski tengah bekerja mengurusi pasien Covid-19.

"Kalau dari bahannya, saya rasa aman digunakan untuk nakes yang menangani pasien Covid secara langsung, karena bahan itu sudah memenuhi standar," ujar Ivan.

"Cuma kalau mau aman lagi, ada pengaman lebih, misalnya di setiap sambungan jahitan ada yang namanya seamseal itu pengaman penambal jahitan, juga didukung keamanan tambahan dari APD tersebut, misalnya apron," lanjut dia.

Baca juga: Kondisi Garda Terdepan Indonesia Perangi Covid-19, Minimnya APD dan Dokter Spesialis Paru

Kesulitan yang dialami

Tak hanya memiliki produk yang bermanfaat bagi tenaga kesehatan saat ini, Ivan mengaku sempat mengalami kesulitan dalam pembuatan APD bergambar.

Ia menceritakan, APD buatannya diusahakan diproduksi satu desain untuk satu APD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com