Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona dari Oxford Dinilai Aman, Dijanjikan Siap pada September

Kompas.com - 22/07/2020, 05:50 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian tentang vaksin virus corona terus berjalan bahkan proses pengujiannya dipercepat.

Ada tiga vaksin coronavirus berbeda yang dirilis pada Senin (20/7/2020) menunjukkan bahwa ketiganya aman.

Semuanya menunjukkan hasil positif dengan bukti bahwa vaksin tersebut dapat menghasilkan respons imun yang diharapkan dapat melindungi orang terhadap infeksi.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Salah satu dari vaksin itu adalah vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford.

Dilansir CNN, Selasa (21/7/2020), hasil awal dari percobaan fase 1/2 menunjukkan bahwa vaksin coronavirus yang dikembangkan oleh University of Oxford dan AstraZeneca aman dan menginduksi respons imun.

Penelitian tersebut dipantau secara cermat dan diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di Jatim, Sulsel, dan Kalsel Masih Tinggi? Berikut Analisisnya...

Respons antibodi

Kendati demikian, para peneliti menekankan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah vaksin melindungi orang terhadap virus.

Vaksin Oxford memicu respons antibodi dalam 28 hari dan respons sel-T dalam 14 hari.

Antibodi yang dinetralkan terdeteksi pada sebagian besar sukarelawan setelah satu suntikan dan pada semua sukarelawan setelah dua suntikan.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Peneliti utama Dr. Andrew Pollard menjelaskan sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen (respons antibodi dan sel T).

Vaksin tersebut belum diketahui keefektifannya terhadap orangtua dengan gejala Covid-19 yang parah.

Belum diketahui juga vaksin tersebut dapat melindungi hingga berapa lama.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Diklaim tidak ada efek samping serius

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Uji coba vaksin melibatkan 1.077 orang berusia 18-55 tahun tanpa riwayat infeksi coronavirus.

Penelitian berlangsung di lima rumah sakit Inggris mulai akhir April hingga akhir Mei. Peserta menerima vaksin Covid-19 atau vaksin meningitis.

Vaksin dari Oxford itu dibuat untuk menginduksi keduanya, sehingga dapat menyerang virus ketika beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel yang terinfeksi.

Tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin. Kelelahan dan sakit kepala adalah reaksi yang paling sering dilaporkan.

Efek samping umum lainnya termasuk rasa sakit di tempat suntikan, sakit otot, malaise, kedinginan, rasa panas, dan demam.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Dilansir India TV News, (20/7/2020), tim uji coba vaksin coronavirus Universitas of Oxford mengungkapkan vaksin itu bisa tersedia paling awal September.

Ketua Komite Etika Penelitian Berkshire, yang menyetujui uji coba Oxford, David Carpenter, mengatakan meskipun tanggalnya belum diketahui, tapi dengan bekerja sama bersama perusahaan farmasi besar, vaksin itu bisa tersedia secara luas sekitar bulan September.

Vaksin itu dikembangkan oleh Jenner Institute, didukung oleh pemerintah Inggris dan AstraZeneca yang akan mendukung tahap produksi.

Potensi vaksin coronavirus Oxford telah dilisensikan ke AstraZeneca.

Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com