Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 7 Planet untuk Buat Kenyang Penduduk Bumi jika Ikuti Pola Makan Negara G20

Kompas.com - 18/07/2020, 09:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia sebagai makhluk yang bisa memakan berbagai jenis bahan pangan, mulai dari tanaman, biji-bijian, daging, telur, dan lain sebagainya, membutuhkan pasokan untuk terus bertahan hidup.

Namun, kebutuhan terhadap bahan pangan itu jika dikelompokkan berdasar kebutuhan per negara akan menjadi berbeda-beda.

Melansir DW, Jumat (17/7/2020), jika semua penduduk Bumi memiliki tingkat kebutuhan akan bahan pangan sebagaimana negara-negara anggota G20 atau negara dengan kondisi perekonomian besar dunia, maka setidaknya dibutuhkan 7 planet untuk membuat penduduk Bumi kenyang.

Dalam sebuah laporan terbaru soal pangan yang dirilis WWF, Kamis (16/7/2020) di Paris, sejauh ini Jerman dan Amerika Serikat menjadi negara yang termasuk kategori paling “rakus”.

Baca juga: Jubir Menhan: Lumbung Pangan Nasional Bukan Program Cetak Sawah

Konsumsi pangan mereka dikatakan boros dan membawa dampak buruk bagi peningkatan emisi karbon.

Laporan berjudul "Diet for a Better Future" itu menyebut di antara 19 negara yang masuk menjadi anggota G20, hanya Indonesia dan India lah yang konsumsi pangannya cukup rendah.

Sementara itu, Argentina, Brasil, dan Kanada termasuk memiliki kebutuhan pangan yang mendekati Jerman dan AS, sangat tinggi.

Tinggi-rendahnya tingkat konsumsi pangan berpengaruh pada proses pemanasan global yang terjadi. Saat ini, target Bumi adalah bisa menurunkan pemanasan global sekitar 1,5 derajat Celcius.

Baca juga: Pro Kontra Ditunjuknya Menhan Prabowo Jadi Pemimpin Proyek Lumbung Pangan Nasional

Apa hubungannya?

Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer. SHUTTERSTOCK/RATTIYA THONGDUMHYU Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer.

Konsumsi daging dan produk susu pada negara-negara G20 yang merupakan rumah dari 64 persen populasi Bumi, saat ini menciptakan 75 persen total emisi yang disebabkan oleh sektor pangan.

Konsumsi daging merah dan susu disebutkan menjadi pemicu emisi karbondioksida.

Disebutkan dalam laporan, sekitar 40 persen emisi karbon dari produk pangan berasal dari peternakan dan limbah makanan.

Daging dan produk susu adalah makanan yang paling tidak baik bagi lingkungan (karena proses produksinya tidak memperhatikan kelanjutan lingkungan), namun paling banyak dikonsumsi di negara G20.

Disebutkan pula, bahwa ternyata banyak negara memiliki pola konsumsi yang jauh melebihi rekomendasi diet ramah lingkungan.

Baca juga: Apa Kata Buwas Soal Rencana Erick Thohir Bikin BUMN Klaster Pangan?

Misalnya, Jerman merekomendasikan konsumsi 50 gram daging merah sehari, tapi realitasnya dalam konsumsinya bisa mencapai rata-rata 100 gram sehari.  

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com