Museum tersebut merupakan museum ilmiah tertua yang dimiliki oleh Brasil.
Sebelumnya, fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 2008 di sebuah tambang du Araripe, Brasil.
Namun, proses pemeriksaan fosil membutuhkan waktu yang panjang, tak kurang dari 12 tahun, karena persiapan yang begitu rumit.
Para peneliti memindahkan batuan-batuan rapuh di sekitar fosil dan turut memeriksanya.
Antara 2008-2016, para ilmuwan melakukan analisis mikroskopis jaringan fosil yang diambil dari sampel tulang yang memungkinkan mereka mengkonstruksi visual atau wujud hewan ini.
Di tahun 2016, fosil dari Aratasaurus di pindahkan ke Museum Nasuonal. Museum itu sempat terbakar hebat 2 tahun setelahnya.
Sebagian bangungan hangus terbakar, namun area sekitar fosil disimpan tidak terkena jilatan api, sehingga fosil ini pun masih aman hingga kini.
Baca juga: Studi Baru: Kelamin Dinosaurus, Bagaimana Bedakan Jantan dan Betina?
Sumber: DW
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.