KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 13.444.213 (13,4 juta) kasus hingga Rabu (15/7/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.830.692 (7,8 juta) pasien telah sembuh, dan 580.231 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 5.033.290 dengan rincian 4.973.902 pasien dengan kondisi ringan dan 59.388 dalam kondisi serius.
Baca juga: Indonesia Disebut Masuk Fase Berbahaya, Kapan Pandemi Akan Berakhir?
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
1. Amerika Serikat, 59.388 kasus, 139.123 orang meninggal, total sembuh 1.590.159.
2. Brasil, 1.931.204 kasus, 74.262 orang meninggal, total sembuh 1.213.512.
3. India, 937.487 kasus, 24.315 orang meninggal, total sembuh 593.080.
4. Rusia, 739.947 kasus, 11.614 orang meninggal, total sembuh 512.825.
5.Peru, 333.867 kasus, 12.229 orang meninggal, total sembuh 223.261.
6. Cile, 319.493 kasus, 7.069 orang meninggal, total sembuh 289.220.
7. Meksiko, 304.435 kasus, 35.491 orang meninggal, total sembuh 189.063.
8. Spanyol, 303.699 kasus dan 28.409 orang meninggal.
9. Afrika Selatan, 298.292 kasus, 4.346 orang meninggal, total sembuh 146.279.
10. Inggris, 291.373 kasus dan 291.373 orang meninggal.
Baca juga: Kawal Covid-19: Pandemi Indonesia Baru Dimulai, Apa Kata Gugus Tugas?
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, pasien sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (14/7/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.591. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 78.572 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 947 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 37.636 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 54 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 3.710 orang.
Baca juga: Studi: Perubahan Suara Bisa Jadi Indikasi Covid-19
Infeksi virus corona di Chile tak lagi meningkat membuat 'perbaikan' dalam segala bidang akan terus berlanjut.
Mengutip Al Jazeera, Selasa (14/7/2020), Chile melaporkan 1.836 kasus baru dalam 24 jam terakhir, angka tersebut menjadi yang terendah selama 63 hari terakhir.
"Perbaikan terus berlanjut," kata Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris.
Chile merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak, yakni 319.493 kasus dan 7.069 kematian.
Paris memberikan penghargaan kepada menteri kesehatan sebelumnya, Jaime Manalich yang sudah mempersiapkan negara dengan sangat baik.
Baca juga: Dengan Sepeda Lipat, 2 Pesepeda Indonesia Taklukkan Paris-Brest-Paris Sejauh 1.200 Km
Masih dari sumber yang sama, serikat guru terbesar di Afrika Selatan telah meminta pihak berwenang untuk menutup sekolah sampai jumlah kasus Covid-19 turun.
"Infeksi komunitas telah meningkat sejak pembukaan kembali sekolah-sekolah dan (itu) pasti memengaruhi sekolah-sekolah," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Demokrasi Afrika Selatan (Sadtu), Mugwena Maluleke.
"Di negara ini, virus mencapai puncaknya dan pada saat yang sama, kita berada di musim dingin yang dikenal sebagai musim influenza," katanya.
Ia melanjutkan, jika sekolah tetap terbuka, pelajar, guru, dan staf akademik akan berada pada puncaknya risiko tertular virus saat Afrika Selatan mendekati puncak infeksi.
Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mengatakan negaranya akan terus menegakkan beberapa tindakan pembatasan setidaknya sampai akhir bulan ini.
"Kita tidak harus mundur satu inci pun pada pencegahan," kata Speranza.
Ia juga mengatakan bahwa pihak berwenang mengawasi semua kedatangan dari luar negeri, termasuk migran yang mendarat di pantai Italia.
Negara itu akan mempertahankan periode karantina wajib selama 14 hari untuk semua orang yang datang dari luar Uni Eropa, kata Speranza.
Baca juga: Saat Beberapa Klub Italia Terancam Bangkrut di Tengah Pandemi Corona...
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Robert Redfield, mengatakan jika semua orang Amerika mengenakan masker, kasus Covid-19 yang meningkat dapat dikendalikan dalam waktu empat hingga delapan minggu.
"Saya pikir jika kita bisa membuat semua orang memakai masker sekarang, kita dapat mengendalikan ini dalam waktu empat, enam, delapan minggu," kata dia.
Lebih lanjut, Robert menjelaskan bahwa mengenakan masker adalah masalah kesehatan masyarakat.
Ia begitu sedih bila permasalahan memakai masker tersebut dipolitisasi oleh berbagai pihak.
Baca juga: Ayo Disiplin, Berikut Alasan Mengapa Harus Tetap Menggunakan Masker Saat Pandemi Corona