Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Beberapa Klub Italia Terancam Bangkrut di Tengah Pandemi Corona...

Kompas.com - 23/04/2020, 19:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Monza, Adriano Galliani mengklaim klub-klub papan atas di Eropa berisiko mengalami kebangkrutan karena kurangnya pemasukan selama masa istirahat pemain saat wabah virus corona melanda.

Dilansir dari Football Italia, Rabu (22/4/2020), mantan wakil presiden AC Milan ini prihatin tentang situasi keuangan di sepak bola Eropa dan mengungkapkan bahwa dunia sepak bola tengah menghadapi masalah tertentu.

Ia menjelaskan, penangguhan kompetisi menyebabkan tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket dan pendapatan dari televisi.

"Akun-akun itu meledak di udara karena utang klub dan hilangnya pendapatan TV. Situasinya berpotensi dramatis," ujar Galliani kepada Telelombardia.

"Ini bukan hanya angsuran terakhir dari hak siar TV yang hilang, tidak ada pendapatan stadion. Dan 400 juta euro (atau sebanyak Rp 6,72 triliun) yang belum didistribusikan UEFA untuk Piala Eropa. Klub-klub top di Eropa berisiko kebangkrutan, pengurangan gaji tidak akan cukup," lanjut dia.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Ia mengungkapkan, pihak Barcelona telah mengumpulkan 50 juta euro (atau sekitar Rp 840,2 miliar) untuk Camp Nou, salah satu stadion sepak bola yang juga kandang FC Barcelona.

Namun, hal itu menyebabkan kerusakan yang tak terhitung.

Sementara itu, UEFA telah mengalami kerugian karena penundaan Kejuaraan Eropa.

Desa Olimpiade Tokyo diubah menjadi perumahan umum dan saat ini masih dalam progres.

Menurut Galliani, ini merupakan masalah yang tidak sepenuhnya dipahami orang-orang.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Sepak bola harus terus berlanjut

Suasana Stadion Camp Nou yang kosong pada laga Barcelona vs Las Palmas, 1 Oktober 2017. Barca harus bermain tanpa penonton setelah Liga Spanyol menolak permintaan mereka untuk menunda laga di tengah referendum Catalunya.AFP/JOSE JORDAN Suasana Stadion Camp Nou yang kosong pada laga Barcelona vs Las Palmas, 1 Oktober 2017. Barca harus bermain tanpa penonton setelah Liga Spanyol menolak permintaan mereka untuk menunda laga di tengah referendum Catalunya.

Meski begitu, Galliani memperingatkan agar sepak bola harus terus berlanjut meski ada kendala pandemi virus corona.

Saat ini, pemerintah sedang membahas pelonggaran terkait langkah-langkah penguncian wilayah (lockdown) yang dimulai pada 4 Mei mendatang.

Pelonggaran ini dapat mencakup pemberian izin pemain untuk kembali ke pelatihan dengan tetap dilakukannya tes Covid-19 secara harian.

"Hanya virus tersebut yang dapat menentukan kapan waktunya. Ini sangat sulit, karena suatu hari kita harus kembali berlatih dengan sepak bola dan itu akan memakan waktu sekitar 4 minggu lagi sebelum mereka siap untuk bermain. Jadi, saya tidak tahu kapan liga bisa dilanjutkan," ujar Galliani.

Ia menambahkan, dengan adanya utang yang dimiliki beberapa klub dan hilangnya pendapatan mereka, hal tersebut akan menjadi situasi yang memprihatikan.

Beberapa klub Italia berisiko bangkrut tanpa adanya pendapatan baru.

"Tidak ada yang bisa mempertahankan penangguhan jangka lama dari sepak bola," imbuhnya.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com