Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Tenaga Kesehatan Meninggal akibat Covid-19, Ini Negara Terbanyak

Kompas.com - 14/07/2020, 12:51 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kelompok pemerhati hak asasi manusia semakin meningkatkan perhatian pada kondisi tidak aman yang dialami oleh garda terdepan di pandemi Covid-19, yaitu tenaga kesehatan.

Melansir Al Jazeera, (13/7/2020), disebutkan sejak pandemi corona, lebih dari 3.000 tenaga kesehatan diketahui meninggal karena virus corona SARS-CoV-2 di seluruh dunia. 

Keterangan tersebut disampaikan oleh Amnesty International, bersamaan dengan peningkatan perhatiannya akan lingkungan kerja yang tidak aman, jam bekerja yang panjang, hingga kekerasan yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di beberapa negara di dunia.

Kondisi di sejumlah negara 

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Senin (13/7/2020), organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Inggris ini mengatakan bahwa sejauh ini, Rusia mencatatkan jumlah tertinggi kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19, yaitu sebanyak 545 orang.

Setelah Rusia, jumlah kematian tenaga kesehatan tertinggi dicatatkan oleh Inggris, yaitu sebanyak 540 orang, termasuk 262 pekerja layanan sosial.

Kemudian, Amerika Serikat (AS) juga mencatatkan jumlah kematian tenaga kesehatan yang tinggi, yaitu 507 orang. 

Amnesty menyebut bahwa jumlah kematian global secara total  kemungkinan jauh lebih tinggi, terutama dengan adanya kasus-kasus yang tidak dikonfirmasi.

"Dengan pandemi Covid-19 yang masih terus melaju di dunia, kami mendesak pemerintah-pemerintah untuk mulai memperhatikan dengan serius para pekerja utama dan tenaga kesehatan ini," kata Peneliti Amnesty dan Penasihat di bidang Ekonomi, Sosial, dan hak asasi budaya, Sanhita Ambast sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Adapun Brasil, negara kedua dengan jumlah kasus tertinggi Covid-19 secara global dan kasus kematian setelah AS, telah melaporkan 351 kematian tenaga kesehatannya.

Sementara itu, Meksiko, negara yang disebut sebagai hotspot lainnya di Amerika Latin, mencatatkan kematian 248 tenaga kesehatannya.

Amnesty mengatakan bahwa terdapat kekurangan alat pelindung diri (APD) di hampir seluruh negara yang disurvei, yaitu 63 negara.

Baca juga: 14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?

Kondisi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, laporan tentang kasus kematian tenaga kesehatan juga muncul dalam beberapa hari terakhir.

Melansir Harian Kompas, (13/7/2020), menurut data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter yang meninggal karena Covid-19, baik dengan status sudah keluar hasil tes maupun dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) telah mencapai 61 orang hingga Minggu (12/7/2020).

Sementar itu, menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, jumlah perawat yang meninggal dunia dan diduga karena Covid-19 telah mencapai 39 orang.

Sebagian besar perawat yang meninggal tersebut berstatus PDP.

"Masih ada perawat lain yang meninggal, tetapi masih diinvestigasi apakah akibat Covid-19 atau tidak," katanya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com