Apakah dimulai dari saat sampel diambil atau dari saat hasil keluar.
Adapun terkait poin rapid test, dia menyampaikan rapid test antibodi memiliki sensitivitas yang rendah. Sehingga akan memunculkan kemungkinan terjadi false negatif dan false positif yang lebih besar.
Dia mencontohkan, seseorang bisa saja dinyatakan tidak reaktif rapid akan tetapi karena muncul false negatif, saat ditest dengan swab hasilnya positif.
“Memang rapid dibilang jelek semua, nggak ya. Yang oke lumayan ada. Tapi walaupun ada nggak tinggi-tinggi banget. Tetep ada false negatif dan false positif. False negatif itu misal rapid non reaktif ternyata swab positif. Nah kan mubadzir, sayang,” ujar dia.
Lebih lanjut Aryati menyampaikan, pihaknya menimbau untuk melakukan penjajakan pemeriksaan Test Molekuler (TCM) PCR Virus SARS-CoV-2 atau pemeriksaan antigen virus SARS-CoV-2 dengan sampel swab atau saliva di stasiun atau bandara sesaat sebelum seseorang akan melakukan perjalanan.
“Jangan sampai yang terbang yang positif. Sediakan (TCM PCR) di bandara,” ucapnya.
Baca juga: Masa Berlaku Surat Keterangan Uji PCR dan Rapid Test Kini 14 Hari
Aryati menjelaskan TCM PCR memiliki waktu cepat dalam mendiagnosis virus dibandingkan dengan mode PCR lama.
Sehingga menurutnya apabila disediakan di bandara, sebelum pesawat berangkat misalnya pemeriksaan bisa dilakukan sebelum keberangkatan.
Meski demikian usulan penjajakan TCM PCR ini dia menekankan bukan sekedar pengadaan lab di sana, akan tetapi dilakukan dengan mempertimbangkan pembuatan laboratorium yang benar-benar memenuhi standar, dari alat dan SOP sehingga tidak berisiko memperparah penyebaran virus.
“Kalau memang itu tujuan pemerintah untuk mencegah penularan itu lebih tepat,” ujar dia.
Adapun masukan lain yang disampaikan Aryati adalah mengenai pengetatan protokol kesehatan termasuk masker, cuci tangan, face shield dan jaga jarak selama dalam perjalanan.
Selain itu juga dilengkapi dengan pengukuran suhu dan pengukuran saturasi oksigen menggunakan Fingertip Pulse Oximeter yang menurutnya bukanlah sesuatu yang mahal.
Selain itu juga penjagaan sirkulasi udara termasuk di kendaraan maupun pesawat udara dengan penggunaan penyaring udara seperti Hepa Filter.
Baca juga: Besok Sekolah di Zona Hijau Dibuka, Berikut Protokol Pembelajaran pada Masa Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.