Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

Kompas.com - 08/07/2020, 09:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 Tudingan tidak berdasar

Menurut dia, adanya anggapan mengenai virus corona disebut sebagai proyek dokter sangat tidak berdasar dan seharusnya tidak dilakukan.

"Mari kita hargai upaya keras semua elemen bangsa, terutama pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini," papar Daeng.

Ia pun meminta kepada semua pihak termasuk masyarakat untuk berusaha semaksimal mungkin membantu dan berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Jangan ada prasangka dan praduga yang mengurangi kekompakan kita dalam penanganan Covid-19 ini," ungkap Daeng.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19

Sementara itu, menurut data IDI, setidaknya 32 dokter meninggal akibat terinfeksi Covid-19 hingga Minggu, 7 Juni 2020.

Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik mengatakan, jumlah dokter yang meninggal terus bertambah seiring dengan meningginya kasus Covid-19 di Indonesia.

Malik menyebutkan, kebanyakan dokter yang meninggal akibat Covid-19 ini justru tidak bekerja di rumah sakit rujukan khusus untuk menangani kasus Covid-19.

Hal itu yang membuat mereka dimungkinkan terpapar dari pasien umum yang tanpa diketahui membawa virus corona di dalam tubuhnya, tetapi tidak menunjukkan gejala.

“Banyak yang meninggal di RSUD atau RS milik swasta. Ada pula di tempat praktik baik dokter umum maupun dokter ahli. Bisa jadi waktu pasien datang berobat sudah terinfeksi, tetapi tidak ada gejala spesifik,” ujarnya seperti diberitakan Kompas.com (7/6/2020).

Baca juga: Ramai soal Video Daun Kelor yang Disebut Dapat Menetralisir Racun, Ini Penjelasan Dokter...

Ke-32 dokter tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)
  2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI)
  3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
  4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
  5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (IDI Jakarta Selatan)
  6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
  7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
  8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (IDI Jakarta Timur)
  9. dr. Ucok Martin Sp. P (IDI Medan)
  10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (IDI Prabumulih)
  11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
  12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakarta Pusat)
  13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
  14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
  15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jakarta Selatan)
  16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangerang Selatan)
  17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jakarta Selatan)
  18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
  19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan)
  20. Dr. Karnely Herlena meninggal di RS Fatmawati (IDI Depok)
  21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (Dosen FK Unpad, IDI Bandung)
  22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (Dosen FK UI, IDI Jakarta Pusat)
  23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
  24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
  25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
  26. dr. Irsan Novi Hardi Nara Lubis (IDI Medan)
  27. dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
  28. dr. Soeharno (IDI Kediri)
  29. dr. Amir Hakim Siregar (IDI Batam)
  30. dr Ignatius Stanislaus Tjahjadi (IDI Surabaya)
  31. dr Esis Prasasti Inda Chaula (IDI Tegal)
  32. dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)

Baca juga: Viral Unggahan soal Tanda-tanda Stroke Dikira Kesurupan, Ini Penjelasan Dokter...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com