Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Eucalytol yang Diklaim Mampu Atasi Virus Corona oleh Kementan

Kompas.com - 05/07/2020, 18:47 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) belakangan disorot warganet karena mengeluarkan produk berupa kalung aromaterapi berbahan eucalyptus yang disebut mampu atasi virus corona.

Kementerian Pertanian optimis eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano ini mampu mengatasi virus corona karena mengandung senyawa eucalyptol.

Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan, penelitian menunjukkan eucalyptol ini berpotensi mengikat protein Mpro sehingga menghambat replikasi virus.

"Manfaat tersebut dapat terjadi karena 1,8 cineol dari eucalyptus disebut eucalyptol dapat berinteraksi dengan transient receptor potential ion chanel yang terletak di saluran pernapasan,” jelas Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry dalam keterangan yang diterima Kompas.com Sabtu (4/7/2020).

Lantas apa sebenarnya senyawa eucalyptol yang ada dalam kandungan eucalyptus ini?

Baca juga: Kalung Antivirus Corona Kementan, Ahli: Komunikasinya Harus Jelas, Bukan sebagai Obat

Mengenal eucalyptol

Eucalyptol merupakan monoterpen yang ditemukan secara alami pada banyak tanaman aromatik.

Melansir dari Chemical Book, nama eucalyptol merujuk dari keberadaannya dalam minyak esensial Eucalyptus globulus dan Melaleuca leucadendron L.

Pada tanaman seperti minyak kayu putih, eucalyptol menjadi komponen utama di mana 85 persennya merupakan senyawa tersebut.

Eucalyptus polibrac, juga dilaporkan mengandung hingga 91 persen eucalyptol.

Eucalyptol merupakan cairan tak berwarna dengan bau khas dengan rasa segar dan menyengat yang secara eksklusif diperoleh dengan cara isolasi minyak esensial.

Beberapa tanaman lain juga dilaporkan memiliki kandungan ini di antaranya adalah rosemary, daun laurel, clary sage, mur, kapulaga, adas manis bintang, lavender, dan peppermint.

Melansir dari Foodb, eucalyptol diberi status GRAS (Umumnya diakui aman) oleh Asosiasi Produsen Rasa dan Ekstrak (FEMA) pada tahun 1965.

Eucalyptol memiliki struktur kimia C10H18O dan memiliki nama IUPAC 1,3,3-trimethyl-2-oxabicyclo [2.2.2] oktan.

Eucalyptol memiliki beberapa penyebutan sebagaimana dikutip dari Drugs.com di antaranya Eucalyptolum (Latin), Cineol (Jerman), Cinéole (Prancis) serta Cajeputol.

Baca juga: Kalung Antivirus Corona Kementan, Peneliti Di Baliknya Angkat Bicara

Penggunaan Medis

Melansir dari Buku Medical Toxicology of Natural Substances terbitan John Wiley & Sons, INC penggunaan minyak eucalyptus yang di dalamnya mengandung eucalyptol telah digunakan sejak lama oleh Suku aborigin Australia serta suku asli Brazil. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com