Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Informasi Pembagian Bibit Pohon Gratis dari KLHK, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/07/2020, 16:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah pesan beredar di grup Whatsapp yang menyebutkan adanya pembagian bibit gratis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (2/7/2020).

Pesan tersebut menjelaskan adanya program yang disebut-sebut dari KLHK soal pembagian bibit pohon gratis di wilayah Yogyakarta.

Berikut ini narasi dari pesan yang beredar itu:

Untuk yg perlu bibit pohon, ada program bagus nih dari Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan

Disediakan gratis. Tapi bukan tanaman hias ya, ini tanaman buah dan tanaman penghijauan.

Satu KTP bisa ambil maksimal 25 pohon terdiri dari 5 pohon buah dan 20 pohon penghijauan.
Waktu pengambilannya Senin-Sabtu jam 08-15.

Lokasinya di : KANTOR UNIT PUSAT KEARSIPAN KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,
Jogja di Kantor BPDAS HL dekat Dagadu Gedong Kuning

Lokasi bisa search di Gmaps, itu titiknya udah persis di lokasinya, gak meleset semeterpun. Jadi kalo buka Gmaps, ikutin jalannya, Insya Allah nyampe.
Prosedur ngak sulit SAMA SEKALI. Pegawai KLHK yang melayani ramaaaah sekali. Mempersilakan mengambil bibit apa saja, nganter keliling² dan menjelaskan ada bibit apa saja di sana. Mereka bahkan mempersilakan foto² dan share infonya agar banyak orang yang mengambil bibit tanaman ke sana.

Syaratnya satu :
BUKAN BUAT DIJUAL LAGI. Tapi memang untuk penghijauan dan dirawat sendiri di rumah. Kalau mau ambil partai besar untuk komunitas atau lingkungan rumah pun bisa, tinggal buat proposal saja. Dan proposalnya pun ada contohnya di sana, bisa nyontek.

Tak dipungut biaya sama sekali (tapi boleh lah bawain kue buat si Mas yang nganter keliling² juga untuk buruh tanam yang kerja di sana. Saya pribadi prefer gak kasih uang ya).

Jadi monggo yang mau ambil bibit gratis bisa langsung ke sana. Ada pohon MANGGA, JAMBU, DURIAN, MACAM2 JAMBU KELENGKENG MATOA SIRSAK PETAI, pohon Trembesi, cemara udang, gaharu, sengon, dan lain².

Totalnya ada sekitar 39 jenis pohon di sana, kita bisa ambil GRATIS 25 polybag.

Keren deh ini programnya Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan....Hanya pake KTP saja. Oh iya, KTP-nya bebas bisa KTP dari penduduk daerah mana saja.

Jadi buat teman² dari daerah kalo memungkinkan, bisa lho diarrange buat ambil bibit ke sini. Dalam partai besar sekali pun bisa asalkan sudah siapkan proposalnya dulu. Tapi ambil sendiri yaaaa, mereka tak sedia delivery atau anter² pohon.

Yuk, tanam² supaya bumi ini jadi lebih hijau...

Baca juga: Mau Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup? Ini Caranya!

Penelusuran Kompas.com

Terkait informasi pemberian bibit gratis tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Serayu Opak Progo Sri Handayaningsih. 

Menurut dia, ada sejumlah informasi yang tidak tepat mengatasnamakan BPDASHL Serayu Opak Progo terkait pemberian bibit gratis tersebut. 

"Memang program itu dari KLHK, tapi soal WA yang tersebar kami kaget. Saya yakin sumbernya bukan dari kantor saya. Karena jelas salah, kantor kearsipan adanya di Cimanggis," kata Ning sapaanya, saat dihubungi, Jumat (3/7/2020)

Ning menjelaskan, masing-masing kantor BPDASHL mempunyai tempat persemaian permanen. Di Yogyakarta sudah dimulai sejak 2011.

Setiap tahun BPDASHL Serayu Opak Progo memproduksi bibit untuk dibagikan gratis ke semua masyarakat, aktivis pegiat lingkungan, mahasiswa, sekolah, dan sebagainya.

Ini termasuk kampanye KLHK untuk membuka kesadaran semua pihak melalui penanaman. Kalau kesulitan bibit kami bisa menyediakan cuma-cuma. Memang untuk mengambilnya ada persyaratan.

"Soal informasi 1 orang dapat 25 bibit itu salah. Lebih tepatnya setiap 1 orang diimbau menanam 25 pohon seumur hidupnya, jadi bukan 1 orang mengambil 25 pohon. ini saya klarifikasi," jelas dia. 

Dia melanjutkan, perhitungannya saat seseorang duduk di bangku SD menanam 5 pohon, SMP 5 pohon, SMA 5 pohon, kuliah 5 pohon, dan selepas kuliah 5 pohon.

"Mengenai broadcast itu sejujurnya saya juga heran ada yang memviralkan atau menulis itu. Tulisan itu mengambil dari medsos tahun lalu untuk persemaian permanen di Cimanggis (Jawa Barat). Jadi itu kayaknya mengambil di situ tapi kemudian ditambahkan (alamat) BPDAS Serayu Opak Progo," ungkap dia. 

Dia mengatakan tahun lalu informasi serupa mengenai bibit gratis di Cimanggis memang viral.

Baca juga: Tips Berburu Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup agar Tak Kehabisan

Syarat pengambilan bibit gratis

Penyemaian bibit BPDASHL Serayu Opak Progo
Penyemaian bibit BPDASHL Serayu Opak Progo

Pihaknya menjelaskan, pengambilan bibit ada prosedur persyaratannya, yaitu membawa KTP, surat resmi, ada lokasi calon penanaman, dan yang jelas tidak boleh dijual.

"Yang jelas tidak boleh dijual. Karena kita nanti bisa memonitor, karena ini menggunakan dana APBN, kami memberikan gratis jadi tidak boleh disalahgunakan," ujar dia. 

Untuk yang membawa KTP dilayani tapi mendapatkan sesuai stok bibit di lapangan. Biasanya 800.000 bibit per tahun, tapi karena Covid-19, ada penghematan jadi hanya 400.000 setahun.

Selengkapnya mengenai bibit gratis sesuai dengan pernyataan tertulis BPDASHL Serayu Opak Progo yang didapat Kompas.com berikut ini: 

KLHK melalui BPDASHL Serayu Opak Progo setiap tahun memproduksi bibit-bibit berkualitas yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat di wilayah kerja sebagai berikut:

DIY:

  • kabupaten Gunungkidul
  • kabupaten Bantul
  • kabupaten Sleman
  • kabupaten Kulon Progo
  • kota Yogyakarta

Provinsi Jawa Tengah:

  • kabupaten Purworejo
  • kabupaten Kebumen
  • kabupaten Magelang
  • kota Magelang
  • kabupaten Temanggung
  • kabupaten Wonosobo
  • kabupaten Banjarnegara
  • kabupaten Purbalingga
  • kabupaten Banyumas

Program bibit gratis itu untuk mendukung program penghijauan lingkungan, meningkatkan keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan sektor kehutanan.

Baca juga: KLHK: Luas Karhutla selama Januari hingga Maret Mencapai 8.254 Hektare

BPDASHL Serayu Opak Progo tahun 2020 memproduksi bibit tanaman sebanyak 400.000 batang, yang terdiri atas:

Jenis tanaman bemilai ekonomi tinggi

Jati, Sengon, Jabon, Sonokeling, dan Ganitri

Jenis tanaman bernilai ekologi/konservasi

Gayam, Aren, Trembesi, Cemara Udang, Bambu, dan Vetiver

Jenis tanaman bernilai estetika

Pucuk Merah, Ketapang Kencana, Tabebuya, dan Saputangan

Jenis tanaman kategori buah-buahan

Durian, Sirsak, Alpukat, Jambu Biji, Jeruk, Srikaya, Kelengkeng, Mangga, Nangka, Petal, Rambutan, Duku, dan Makadamia

Produksi bibit-bibit tersebut terbagi di 2 lokasi persemaian, yaitu:

Persemaian Permanen Bunder

  • Alamat: Kompleks Tahura Bunder, KPH Yogyakarta Rest Area Bunder ke timur kurang lebih 1 km, Gading, Playen, Gunungkidul
  • CP: Sdr. Yudi 082233492777

Persemaian Banjarnegara

  • Alamat: Komplek Politeknik Banjarnegara Jalan Raya Kenteng-Madukara km. 2, Desa Kenteng, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara
  • CP: Sdr. Novan 082136462406

Tempat penyemaian bibit oleh BPDASHL Serayu Opak ProgoBPDASHL Serayu Opak Progo Tempat penyemaian bibit oleh BPDASHL Serayu Opak Progo

Bagi masyarakat yang berdomisili atau memiliki lahan di wilayah kerja BPDASHL Serayu Opak Progo dapat mengajukan permohonan bibit gratis, baik perseorangan atau kelompok.

Dapat juga untuk membantu program KKN tema lingkungan, gerakan penghijauan, atau kegiatan lainnya.

Pelayanannya setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 WIB. Sementara itu Sabtu hanya melayani pengambilan atas nama kelompok dan harus konfirmasi terlebih dahulu.

Baca juga: Ayo, Tukar 3 Sampah Plastik dengan Bibit Pohon Gratis

Untuk perseorangan yang ingin meminta bibit hingga 25 buah bibit, syarat yang dibawa hanya fotokopi kartu identitas. Sementara itu jika jumlahnya 25-100 buah bibit selain fotokopi tersebut juga ditambah surat permohonan.

Tapi jika permohonannya lebih dari 100 buah bibit, perlu ditambah surat pengesahan desa dan koordinat/sketsa lokasi penanaman.

Jika permohonan dilakukan oleh kelompok bisa dilayani hingga lebih dari 100 buah bibit. syaratnya:

  • fotokopi kartu identitas
  • surat permohonan
  • pengesahan desa
  • koordinat/sketsa lokasi penanaman.

Setiap permohonan baik perseorangan maupun kelompok harus mengajukan kombinasi jenis tanaman. Tidak bisa hanya mengajukan buah-buahan saja.

Untuk permohonan atas nama kelompok, surat permohonan ditujukan kepada Kepala BPDASHL Serayu Opak Progo, dengan alamat: Jalan Gedongkuning nomor 172A Yogyakarta.

Proses pembalasan surat sekitar 1 minggu. Jika surat sudah dibalas, bibit diambil di lokasi persemaian terdekat.

Sementara itu untuk permohonan dengan KTP, bisa langsung datang ke lokasi persemaian dan akan dipenuhi permohonannya dengan mempertimbangkan ketersediaan jenis dan jumlah bibit yang tersedia.

Ada 57 lokasi di Indonesia

Direktur Perbenihan Tanaman Hutan (PTH) Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), KLHK, Mintarjo, menambahkan, pemberian bibit gratis tidak hanya dilakukan di Yogyakarta, namun tersebar di 57 lokasi di Indonesia.

Program tersebut sudah ada sejak 2011 dan sudah berjalan hingga sekarang.

Selanjutnya, untuk pengambilan bibit bisa dilakukan selama di persemaian tersebut tersedia bibit yang sudah siap disalurkan.

"Kecuali pengen bibit tertentu tapi blm siap, ya tunggu sampai bibit itu siap tanam atau siap salur," kata dia.

Baca juga: Melihat Jepang dalam Melakukan Contact Tracing Covid-19, Ternyata Begini Caranya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com