Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Covid-19: Banyak Pasien Positif Tidak Menunjukkan Gejala

Kompas.com - 01/07/2020, 06:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah 6 bulan sejak kasus virus corona pertama kali diidenfitikasi akhir Desember 2019 di Wuhan, China.

Hingga kini, pandemi corona telah menyebabkan terjadinya lebih dari 500.000 kasus kematian.

Para ilmuwan pun masih terus berusaha melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar virus corona yang belum terjawab.

Salah satu misteri terbesar yang masih belum dapat dijelaskan dengan sempurna adalah segala hal tentang pasien-pasien tanpa gejala.

Orang-orang yang terinfeksi Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala apapun merupakan salah satu hal yang disebut paling membingungkan dalam darurat kesehatan umum.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia juga menyebut bahwa 80 persen dari kasus yang ditemukan merupakan kasus tanpa gejala.

Baca juga: Fakta Baru Virus Corona: Bisa Menular dari Pasien Tanpa Gejala

Penyebab belum dapat dipastikan 

Melansir NBC News, 30 Juni 2020, para ahli berpendapat bahwa tanpa pemahaman yang lebih baik tentang berapa banyak orang tanpa gejala yang terinfeksi, akan sulit untuk mengetahui secara persis bagaimana kontribusinya terhadap penyebaran virus.

Selain itu, apakah mereka telah memiliki antibodi tertentu dan perlindungan lain yang mungkin memberikan jenis kekebalan tertentu terhadap re-infeksi.

Dokter sekaligus ahli paru di Langone Hospital-Brooklyn New York University, Dr Jorge Mercado, mengatakan bahwa para ilmuwan masih belum yakin mengapa banyak orang yang terpapar virus dan tidak menunjukkan gejala.

"Kita benar-benar tidak tahu banyak tentang penyakit ini. Kita hanya mengetahui sedikit lebih banyak dari tiga bulan lalu, tetapi masih banyak yang belum dapat terjawab," kata dia.

Para pihak berwenang di bidang kesehatan publik masih berjuang untuk mengetahui jumlah sesungguhnya dari orang-orang yang terinfeksi. 

Baca juga: 7 Tanya-Jawab soal Orang Tanpa Gejala Covid-19

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 di AS, termasuk yang tidak menunjukkan gejala, kemungkinan 10 kali lebih tinggi dari yang telah dilaporkan.

Awalnya, banyak kasus tanpa gejala yang tidak terdeteksi karena kekurangan alat tes sehingga membatasi kapasitas tes hanya untuk pasien sakit. 

"Kita cenderung mengetahui orang-orang tak bergejala atau dengan gejala ringan ketika melakukan penelusuran kontak. Saya pikir masih lama hingga dapat dipastikan persentase sesungguhnya," kata Asisten Profesor di Emory University, Dr Marybeth Sexton.

Pengaruh periode inkubasi

Sexton menyebut bahwa periode inkubasi virus yang lama juga menyebabkan kebingungan tersendiri tentang bagaimana "tanpa gejala" atau asymptomatic didefinisikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com