Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Dexamethasone, Ini 4 Obat yang Diklaim Efektif Sembuhkan Covid-19

Kompas.com - 17/06/2020, 16:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli yang dipimpin oleh tim Oxford University mengungkap temuan awal yang menunjukkan bahwa dexamethasone berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah, Selasa (16/5/2020).

"Dexamethasone adalah obat pertama yang terbukti meningkatkan harapan hidup pasien Covid-19. Hasil ini sangat disambut baik," kata Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Oxford University.

Mengutip AFP, Selasa (16/6/2020), dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi, yakni obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam. 

Baca juga: Mengenal Dexamethasone, Obat yang Diklaim Efektif Selamatkan Pasien dari Covid-19

Sebelum dexamethasone, sejumlah perusahaan juga diketahui tengah mengembangkan obat yang diklaim efektif menyembuhkan corona. Berikut beberapa di antaranya:

1. Remdesivir

Awalnya, remdesivir dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS untuk mengobati Ebola.

Tetapi uji klinis di rumah dan di luar negeri menunjukkan bahwa remdesivir efektif dalam mengobati pasien virus corona.

Mengutip BBC, Sabtu (2/5/2020), remdesivir disebut dapat digunakan pada orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 dengan kondisi parah.

Setelah itu, sejumlah negara pun mulai menaruh perhatian kepada obat ini untuk digunakan kepada para pasien virus corona.

Pada bulan Mei 2020, regulator AS menyetujui penggunaan darurat atas obat ini. Kemudian, pemerintah Taiwan juga menyetujui remdesivir sebagai salah satu pengobatan potensial Covid-19. 

Begitu pula dengan Jepang dan Inggris yang menyakini bahwa obat tersebut dapat digunakan dan mulai diberikan kepada para pasien.

Saat ini, uji coba lanjutan kepada manusia untuk obat ini masih berlangsung. 

Baca juga: Disebut Manjur Obati Pasien Covid-19, Sejumlah Negara Berebut Remdesivir

2. Avigan

Obat antivirus bernama favipiravir atau Avigan juga diklaim dapat efektif untuk digunakan melawan virus corona.

Obat ini dikembangkan oleh FujiFilm Holdings Corporaton.

Avigan disebut menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen, China.

Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Zhang Xinmin mengungkapkan, obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan dinilai efektif untuk melawan virus corona.

Melansir Kompas.com, 7 Juni 2020, FujiFilm menyebut bahwa penelitian Avigan sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19 akan dilanjutkan hingga Juli 2020. 

Juru bicara FujiFilm mengatakan bahwa pihaknya tidak merinci tentang kemajuan uji klinis tetapi telah memperbanyak jumlah lembaga medis yang bekerja sama dalam uji coba.

"Kami bertujuan untuk menyelesaikan uji klinis sesegera mungkin," katanya.

Baca juga: Penelitian Avigan sebagai Obat Covid-19 Dilanjutkan hingga Juli 2020

3. Hidroksiklorokuin dan Klorokuin

Obat anti malaria hidroksiklorokuin juga sempat disebut dapat mengobati Covid-19. Obat ini berbentuk tablet oral yang diberikan dengan menggunakan resep dokter. 

Sementara itu, klorokuin menjadi salah satu senyawa yang dianggap sebagai kandidat antivirus untuk Covid-19. Penelitian dilakukan oleh Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences.

Melansir Sciencealert, klorokuin adalah senyawa sintetis yang dikembangkan pada tahun 1934 untuk mencegah dan mengobati malaria.

Mengutip Kompas.com, 20 Maret 2020, berdasarkan penelitian awal, klorokuin dapat menghambat kemampuan virus baru untuk menginfeksi dan tumbuh di dalam sel saat diuji pada kera.

Namun, melansir dari situs resmi Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM AS, WHO memperingatkan penggunaan hidroksiklorokuin dan klorokuin untuk Covid-19 di luar pengaturan rumah sakit atau uji klinis karena risiko masalah ritme jantung.

Sejumlah negara dan FDA pun memilih untuk menghentikan uji coba hidroksiklorokuin karena belum terbukti aman dan efektif. 

Terbaru, mengutip Kompas.com, 16 Juni 2020, FDA menetapkan bahwa kedua obat tersebut tidak dirasa efektif dalam mengobati Covid-19 untuk penggunaan resmi. 

Penggunaan darurat dari hidroksiklorokuin pun ditarik oleh FDA. 

Dalam situs resminya, FDA mencabut izin penggunaan klorokuin fosfat dan hidroksi klorokuin sulfat untuk pasien rawat inap tertentu dengan Covid-19 ketika uji klinis tidak tersedia atau dinilai tidak layak dalam uji klinis. 

Baca juga: Tidak Manjur, AS Tarik Obat Hidroksiklorokuin untuk Pasien Covid-19

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Gloria Setyvani Putri, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Mela Arnani |Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Sri Anindiati Nursastri, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com