Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemimpin Negara yang Terinfeksi Covid-19, Terbaru Presiden Honduras

Kompas.com - 17/06/2020, 14:08 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan terjadinya Covid-19 menyerang siapa pun tanpa mengenal batasan wilayah, usia, bahkan status seseorang.

Virus baru ini, berdasarkan data dari Worldometer, Rabu (17/6/2020) telah menginfeksi sebanyak 8.264.468 jiwa di seluruh dunia dan menewaskan 446.135 jiwa di antaranya.

Dari kasus infeksi yang terjadi beberapa di antaranya dialami oleh para petinggi negara, mulai dari menteri anggota kabinet, pangeran anggota kerajaan, hingga presiden dan perdana menteri yang memimpin sebuah negara.

Berikut ini 5 pemimpin negara-negara di dunia yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona baru:

1. Presiden Honduras, Juan Orlando Hernández

Kabar terbaru datang dari Presiden Honduras Juan Orlando Hernández.

Dikutip dari Washington Pos, Rabu (17/6/2020), kabar Juan Orlando Hernández positif terinfeksi COvid-19 diia sampaikan sendiri pada Selasa (16/6/2020) malam.

Namun, dia juga menjelaskan kondisinya dalam keadaan yang baik dan hanya menderita gejala ringan. Karena itu dia mengaku masih bisa menjalankan pekerjaannya sebagai seorang pemimpin negara.

"Karena pekerjaan saya, saya tidak bisa sepenuhnya tetap tinggal di rumah (sehingga terpapar virus). Sekarang saya akan melakukan pekerjaan saya melalui media virtual, melalui telework," kata dia dalam pernyataannya yang disiarkan di media televisi.

Hernández akan mengisolasi diri dan mengikuti saran yang diberikan oleh dokter untuk beristirahat, namun akan tetap melanjutkan jalannya roda pemerintahan.

Baca juga: Presiden Honduras Umumkan Terinfeksi Virus Corona

2. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga dikonfirmasi terinfeksi virus corona pada 27 Maret lalu.

Dia sempat menjalani karantina mandiri di rumah dinasnya. Namun, kondisi Johnson semakin memburuk sehingga mengharuskannya dilarikan ke rumah sakit.

Tidak hanya di ruang perawatan biasa, Johnson sempat berada di ruang ICU selama 3 hari untuk mendapatkan penanganan intensif dan bantuan bernafas mekanik menggunakan ventilator.

Lalu, pada 12 April 2020 ia menginginkan untuk pulang dan keluar dari rumah sakit, meski dokter menyarankan agar ia tinggal lebih lama, setidaknya hingga 14 April, 2 hari kemudian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com